Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeklaim belum ada titik panas di sejumlah wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga hari ini. KLHK telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi peristiwa tersebut.
"Operasi TMC direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat setelah adanya rapat koordinasi dengan instansi terkait," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang saat dihubungi, Sabtu, 5 Maret 2022.
KLHK juga mengadakan bimbingan teknis pada Manggala Agni di berbagai wilayah Indonesia. Langkah-langkah ini diharap bisa menekan karhutla.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, Anis Susanti Aliati, menyebut pengendalian karhutla merupakan tanggung jawab semua pihak. Dia berharap ada sinergi dari semua pihak, baik Pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, akademisi maupun mitra kerja.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan sinergi para pihak, dalam hal ini dengan ITTO. Kegiatan kerja sama ini bertajuk capacity building, yang artinya menitikberatkan pada upaya peningkatan kapasitas pengendalian karhutla, dalam hal ini Manggala Agni," kata Anis.
Kegiatan pengendalian karhutla oleh Manggala Agni merupakan pekerjaan berisiko tinggi. Sehingga, kesiapan dan kedisiplinan anggota dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi perhatian bersama.
Dalam kondisi karhutla, kata dia, akan ditemukan berbagai jenis satwa. Diperlukan pengetahuan dan kemampuan dalam hal evakuasi penyelamatan satwa yang terdampak karhutla.
Baca: BPBD Aceh Barat Siapkan 10 Unit Damkar Antisipasi Karhutla
Dia berharap melalui Bimtek, pengetahuan dan keterampilan penyelamatan satwa akan diajarkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Termasuk, pengetahuan dan keterampilan terkait praktik pengendalian karhutla.
"Kehadiran narasumber yang sangat berkompeten agar dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi Manggala Agni, serta dapat diaplikasikan secara langsung di lapangan. Lebih jauh, pengetahuan dan keterampilan yang didapat agar dapat disebarluaskan kepada kolega Manggala Agni dan pihak-pihak lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan luas," kata Anis.
Luas areal karhutla di Indonesia sepanjang 2021 meningkat dibandingkan pada 2020. Berdasarkan data KLHK, hutan dan lahan yang terbakar di Indonesia mencapai 354.582 hektare (ha) atau mengalami peningkatan 19,4 persen dibandingkan 296.942 ha pada 2020.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah pada Mei sampai Juni 2022.
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) mengeklaim belum ada titik panas di sejumlah wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga hari ini. KLHK telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi peristiwa tersebut.
"Operasi TMC direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat setelah adanya rapat koordinasi dengan instansi terkait," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang saat dihubungi, Sabtu, 5 Maret 2022.
KLHK juga mengadakan bimbingan teknis pada Manggala Agni di berbagai wilayah Indonesia. Langkah-langkah ini diharap bisa menekan
karhutla.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, Anis Susanti Aliati, menyebut pengendalian karhutla merupakan tanggung jawab semua pihak. Dia berharap ada sinergi dari semua pihak, baik Pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, akademisi maupun mitra kerja.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan sinergi para pihak, dalam hal ini dengan ITTO. Kegiatan kerja sama ini bertajuk capacity building, yang artinya menitikberatkan pada upaya peningkatan kapasitas pengendalian karhutla, dalam hal ini Manggala Agni," kata Anis.
Kegiatan pengendalian karhutla oleh Manggala Agni merupakan pekerjaan berisiko tinggi. Sehingga, kesiapan dan kedisiplinan anggota dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi perhatian bersama.
Dalam kondisi karhutla, kata dia, akan ditemukan berbagai jenis satwa. Diperlukan pengetahuan dan kemampuan dalam hal evakuasi penyelamatan satwa yang terdampak karhutla.
Baca:
BPBD Aceh Barat Siapkan 10 Unit Damkar Antisipasi Karhutla
Dia berharap melalui Bimtek, pengetahuan dan keterampilan penyelamatan satwa akan diajarkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Termasuk, pengetahuan dan keterampilan terkait praktik pengendalian karhutla.
"Kehadiran narasumber yang sangat berkompeten agar dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi Manggala Agni, serta dapat diaplikasikan secara langsung di lapangan. Lebih jauh, pengetahuan dan keterampilan yang didapat agar dapat disebarluaskan kepada kolega Manggala Agni dan pihak-pihak lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan luas," kata Anis.
Luas areal karhutla di Indonesia sepanjang 2021 meningkat dibandingkan pada 2020. Berdasarkan data KLHK, hutan dan lahan yang terbakar di Indonesia mencapai 354.582 hektare (ha) atau mengalami peningkatan 19,4 persen dibandingkan 296.942 ha pada 2020.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah pada Mei sampai Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)