Jakarta: Sistem pemantau air lahan gambut (SIPALAGA) dipersiapkan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kekeringan. Sistem tersebut diperkenalkan Badan Restorasi Gambut (BRG) sebagai upaya preventif.
"Kita ingin menjaga lahan gambut tetap basah. Cara terbaik yaitu membangun sensor yang membaca lahan secara real time," ujar Kepala BRG Nazir Foeadi Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019.
Baca: 680 Ribu Hektare Lahan Gambut Direstorasi dalam Tiga Tahun
Sensor bakal dipasang di setiap lahan gambut. Alat itu bisa mendeteksi tinggi muka air (TMA) dan kebasahan lahan gambut. Alat akan mencatat setiap satu jam.
"Kalau ketinggian air turun terus dan BMKG memprediksi tidak hujan dalam 20 hari ke depan, kita bisa lapor pada satuan petugas (satgas)," tutur Nazir.
Baca: Agar Restorasi Gambut Tak Sia-sia
Satgas akan patroli ke lokasi memantau keadaan lahan gambut. Hasil laporan disampaikan pada pemerintah daerah agar ditindaklanjuti.
Sebanyak 142 unit sipalaga sudah tersebar di tujuh provinsi kerja BRG. Wilayah itu ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Jakarta: Sistem pemantau air lahan gambut (SIPALAGA) dipersiapkan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kekeringan. Sistem tersebut diperkenalkan Badan Restorasi Gambut (BRG) sebagai upaya preventif.
"Kita ingin menjaga lahan gambut tetap basah. Cara terbaik yaitu membangun sensor yang membaca lahan secara
real time," ujar Kepala BRG Nazir Foeadi Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019.
Baca: 680 Ribu Hektare Lahan Gambut Direstorasi dalam Tiga Tahun
Sensor bakal dipasang di setiap lahan gambut. Alat itu bisa mendeteksi tinggi muka air (TMA) dan kebasahan lahan gambut. Alat akan mencatat setiap satu jam.
"Kalau ketinggian air turun terus dan BMKG memprediksi tidak hujan dalam 20 hari ke depan, kita bisa lapor pada satuan petugas (satgas)," tutur Nazir.
Baca: Agar Restorasi Gambut Tak Sia-sia
Satgas akan patroli ke lokasi memantau keadaan lahan gambut. Hasil laporan disampaikan pada pemerintah daerah agar ditindaklanjuti.
Sebanyak 142 unit sipalaga sudah tersebar di tujuh provinsi kerja BRG. Wilayah itu ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)