Jakarta: Sejumlah isu berita nasional Medcom.id banyak menarik perhatian pembaca pada Selasa, 6 April 2021. Di antaranya, perkembangan pencarian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga temuan varian baru covid-19 di Indonesia.
Jumlah korban meninggal akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dimutakhirkan. Sebanyak 117 orang meninggal per Selasa, 6 April 2021 pukul 21.00 WITA.
"Jasad yang ditemukan dalam keadaan meninggal sebanyak 117 orang, sedangkan yang hilang adalah 76 orang terakhir ini data yang berhasil dihimpun," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi televideo, Selasa malam, 6 April 2021.
Doni memerinci di Kabupaten Flores Timur sebanyak 60 orang meninggal dunia dan 12 orang hilang. Pada Kabupaten Alor sejumlah 21 orang meninggal dunia dan 20 orang hilang.
Baca: Update Bencana di NTT: 117 Meninggal, 76 Orang Hilang
Korban terdampak bencana juga mendapatkan bantuan Rp500 ribu untuk menyewa rumah. Bantuan ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya tak bisa dihuni kembali.
"Kami memberikan fasilitas dana tunggu hunian kepada warga yang terdampak, untuk bisa menyewa rumah-rumah terdekat sebesar Rp500 ribu per bulan untuk satu keluarga," kata Doni.
Menurut Doni, BNPB menunggu usulan dari daerah terkait bantuan ini. Masyarakat yang status rumahnya rusak berat, rusak sedang, atau tidak bisa lagi dihuni akan didata.
Baca: Korban Bencana di NTT Dapat Rp500 Ribu untuk Sewa Rumah
Temuan varian E484K atau Eek di Indonesia juga menjadi salah satu isu yang dilirik. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hanya ada satu pasien yang terjangkit mutasi covid-19. Satu pasien yang ditemukan terinfeksi E484K di DKI Jakarta dipastikan sudah sembuh.
"Sampai saat ini tidak ada kasus E484K yang ditemukan lagi," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Selasa, 6 April 2021.
Nadia mengakui varian tersebut bersifat ditularkan. Namun, dia meyakini satu-satunya pasien di Indonesia itu terjangkit E484K karena mutasi virus secara alami.
Baca: Pasien Terinfeksi Varian E484K Tak Ada Riwayat ke Luar Negeri
Berita terkait update penaganan banjir bandang NTT dan kasus covid-19 di Indonesia masih terus diperbarui. Klik di sini untuk mendapatkan berita terbaru dari Kanal Nasional Medcom.id.
Jakarta: Sejumlah isu berita nasional
Medcom.id banyak menarik perhatian pembaca pada Selasa, 6 April 2021. Di antaranya, perkembangan pencarian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga temuan varian baru covid-19 di Indonesia.
Jumlah korban meninggal akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur (
NTT) terus dimutakhirkan. Sebanyak 117 orang meninggal per Selasa, 6 April 2021 pukul 21.00 WITA.
"Jasad yang ditemukan dalam keadaan meninggal sebanyak 117 orang, sedangkan yang hilang adalah 76 orang terakhir ini data yang berhasil dihimpun," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) Doni Monardo dalam konferensi televideo, Selasa malam, 6 April 2021.
Doni memerinci di Kabupaten Flores Timur sebanyak 60 orang meninggal dunia dan 12 orang hilang. Pada Kabupaten Alor sejumlah 21 orang meninggal dunia dan 20 orang hilang.
Baca:
Update Bencana di NTT: 117 Meninggal, 76 Orang Hilang
Korban terdampak bencana juga mendapatkan bantuan Rp500 ribu untuk menyewa rumah. Bantuan ini diperuntukkan bagi warga yang rumahnya tak bisa dihuni kembali.
"Kami memberikan fasilitas dana tunggu hunian kepada warga yang
terdampak, untuk bisa menyewa rumah-rumah terdekat sebesar Rp500 ribu per bulan untuk satu keluarga," kata Doni.
Menurut Doni, BNPB menunggu usulan dari daerah terkait bantuan ini. Masyarakat yang status rumahnya rusak berat, rusak sedang, atau tidak bisa lagi dihuni akan didata.
Baca:
Korban Bencana di NTT Dapat Rp500 Ribu untuk Sewa Rumah
Temuan varian E484K atau Eek di Indonesia juga menjadi salah satu isu yang dilirik. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan hanya ada satu pasien yang terjangkit
mutasi covid-19. Satu pasien yang ditemukan terinfeksi E484K di DKI Jakarta dipastikan sudah sembuh.
"Sampai saat ini tidak ada kasus E484K yang ditemukan lagi," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada
Medcom.id, Selasa, 6 April 2021.
Nadia mengakui varian tersebut bersifat ditularkan. Namun, dia meyakini satu-satunya pasien di Indonesia itu terjangkit E484K karena mutasi virus secara alami.
Baca:
Pasien Terinfeksi Varian E484K Tak Ada Riwayat ke Luar Negeri
Berita terkait update penaganan banjir bandang NTT dan kasus covid-19 di Indonesia masih terus diperbarui. Klik
di sini untuk mendapatkan berita terbaru dari
Kanal Nasional Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)