Subang: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat berjalan sesuai rencana. Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2020.
“Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya,” kata Budi di Lokasi Proyek Pelabuhan Patimban, Minggu, 23 Juni 2019.
Baca Juga: PLN Pasok Listrik untuk Pelabuhan Patimban
Budi mengatakan, dengan target pengoperasian tahun depan, akses jalan dari dan menuju pelabuhan diharapkan dapat selesai dibangun. Saat ini progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29 persen.
"Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen," ucap Budi.
Menurut dia, dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Baca Juga: Tahun ini, Operasional Pelabuhan Patimban Belum Maksimal
Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250 ribu sampai 300 ribu kendaraan per tahun. Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menambahkan, tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik.
Fasilitas tersebut mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, sehingga mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta. Teknisnya yakni dengan membagi arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Agus menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri dilaksanakan dalam tiga Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS -satuan kapasitas kargo) dan 600 ribu kendaraan bermotor (CBU).
"Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7,5 Juta Teus," ujar Agus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (backup area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha.
Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan, tengah berlangsung pula pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.
Subang: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat berjalan sesuai rencana. Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2020.
“Yang kita bisa rencanakan adalah mungkin April pertengahan tahun depan, kita akan mulai melakukan penggunaan pertama dari car terminal. Oleh karenanya saya akan koordinasikan supaya bisa diselesikan, baru nanti akhir tahun 2020 selesai semuanya,” kata Budi di Lokasi Proyek Pelabuhan Patimban, Minggu, 23 Juni 2019.
Baca Juga:
PLN Pasok Listrik untuk Pelabuhan Patimban
Budi mengatakan, dengan target pengoperasian tahun depan, akses jalan dari dan menuju pelabuhan diharapkan dapat selesai dibangun. Saat ini progres pembangunan Pelabuhan Patimban sudah 29 persen.
"Sedangkan untuk car terminal yang akan beroperasi pertengahan tahun depan progresnya sudah mencapai 35 persen," ucap Budi.
Menurut dia, dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.
Baca Juga:
Tahun ini, Operasional Pelabuhan Patimban Belum Maksimal
Car Terminal Pelabuhan Patimban ini nantinya memiliki kapasitas tampung 250 ribu sampai 300 ribu kendaraan per tahun. Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menambahkan, tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk mengurangi biaya logistik.
Fasilitas tersebut mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, sehingga mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta. Teknisnya yakni dengan membagi arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Agus menjelaskan, pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri dilaksanakan dalam tiga Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS -satuan kapasitas kargo) dan 600 ribu kendaraan bermotor (CBU).
"Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 Juta TEUS dan pada Tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7,5 Juta Teus," ujar Agus.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Nantinya Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (backup area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha.
Disamping kegiatan yang dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan, tengah berlangsung pula pekerjaan pembuatan akses jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri salah satunya produk otomotif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)