Jakarta: Kasus gagal ginjal akut di Indonesia meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 1 November 2022, total penderita ginjal akut mencapai 325 orang.
"Jadi data per kemaren, ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Eks Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjelaskan kasus gagal ginjal akut memang sudah ada di Indonesia sejak awal tahun. Namun, peningkatan terjadi pada Juli 2022.
Berdasarkan data yang dipaparkan Budi dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, kasus gagal ginjal akut sudah ada semenjak Januari. Namun, jumlah kasus semenjak Januari hingga 1 November 2022 sebanyak 327 kasus berdasarkan poin pemaparan yang disampaikan.
Adapun temuan kasus ginjal akut selama Januari hingga Juni sebanyak di bawah 6 kasus per bulan. Pada Juli 2022, temuan kasus gagal ginjal akut sebanyak 15.
Kemudian, melonjak tajam pada Agustus 2022. Temuan kasus pada bulan tersebut mencapai 47 kasus.
Peningkatan terus terjadi pada September. Temuan kasus gagal ginjal akut pada bulan tersebut mencapai 106.
Puncak temuan kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi pada Oktober 2022. Temuan kasus mencapai 135.
"Lonjakan pertama kali teridentifikasi di bulan Agustus, sehingga kita mulai merespon di bulan September," ungkap dia.
Selain itu, Budi menyampaikan lonjakan kasus gagal ginjal akut ini paling banyak ditemukan pada kelompok umur 0-5 tahun. Jumlahnya mencapai 169 penderita.
Sedangkan jumlah kasus gagal ginjal akut pada kelompok umur di bawah satu tahun sebanyak 75. Selanjutnya, kelompok umur 6-10 tahun 42 kasus, dan 11 tahun ke atas 39 kasus.
"Kita juga melihat sebagian besar kasus ini terjadi pada anak-anak dengan usia 0-5 tahun," ujar dia.
Jakarta: Kasus
gagal ginjal akut di Indonesia meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) per 1 November 2022, total penderita
ginjal akut mencapai 325 orang.
"Jadi data per kemaren, ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Eks Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjelaskan kasus gagal ginjal akut memang sudah ada di Indonesia sejak awal tahun. Namun, peningkatan terjadi pada Juli 2022.
Berdasarkan data yang dipaparkan Budi dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, kasus gagal ginjal akut sudah ada semenjak Januari. Namun, jumlah kasus semenjak Januari hingga 1 November 2022 sebanyak 327 kasus berdasarkan poin pemaparan yang disampaikan.
Adapun temuan kasus ginjal akut selama Januari hingga Juni sebanyak di bawah 6 kasus per bulan. Pada Juli 2022, temuan kasus gagal ginjal akut sebanyak 15.
Kemudian, melonjak tajam pada Agustus 2022. Temuan kasus pada bulan tersebut mencapai 47 kasus.
Peningkatan terus terjadi pada September. Temuan kasus gagal ginjal akut pada bulan tersebut mencapai 106.
Puncak temuan kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi pada Oktober 2022. Temuan kasus mencapai 135.
"Lonjakan pertama kali teridentifikasi di bulan Agustus, sehingga kita mulai merespon di bulan September," ungkap dia.
Selain itu, Budi menyampaikan lonjakan kasus gagal ginjal akut ini paling banyak ditemukan pada kelompok umur 0-5 tahun. Jumlahnya mencapai 169 penderita.
Sedangkan jumlah kasus gagal ginjal akut pada kelompok umur di bawah satu tahun sebanyak 75. Selanjutnya, kelompok umur 6-10 tahun 42 kasus, dan 11 tahun ke atas 39 kasus.
"Kita juga melihat sebagian besar kasus ini terjadi pada anak-anak dengan usia 0-5 tahun," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)