Ilustrasi Garuda Pancasila. Antara/Irfan Anshori
Ilustrasi Garuda Pancasila. Antara/Irfan Anshori

Peristiwa 18 September, Membumihanguskan PKI Madiun

Juven Martua Sitompul • 18 September 2020 16:33

Berdasarkan buku Madiun 1948: PKI Bergerak (2011) karya Harry A. Poeze, gerakan FDR dinakhodai Amir dan Muso. Kedatangan Muso ke Indonesia dari Uni Soviet, yakni membawa amanat dari Moskow agar mendirikan PKI Muda.
 
Saat itu, sosok Muso menjadi angin segar bagi gerakan komunis di Indonesia. Muso bahkan langsung menyusun doktrin bagi kekuatan komunis di Tanah Air yang diberi nama 'Jalan Baru untuk Indonesia'.
 
Doktrin tidak lain mengecam setiap kebijakan pemerintah kabinet Hatta. Orang-orang kabinet Hatta harus disingkirkan karena orang-orang PKI yang mampu menyelesaikan revolusi di Indonesia.

Sejak awal September 1948, Muso, Amir, dan pimpinan PKI lain berkeliling ke daerah-daerah di Jawa untuk menggencarkan gerakan. Wilayah yang diinjak, yakni Solo, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo.
 
Dikutip dari buku Sejarah Daerah Jawa Timur (1978), saat di Purwodadi, Muso dan Amir mendengar kabar unsur pro-PKI telah mengambil inisiatif untuk melancarkan revolusi. Bahkan, sekelompok rakyat Purwodadi mengibarkan bendera merah.
 
Pada 18 September 1948, Muso melanjutkan perjalanan ke Madiun. Malam harinya, Muso dan kolega tiba di Rejo Agung dekat Madiun dan menjumpai kenyataan organisasi PKI telah melancarkan coup d'etat. Sejak saat itu revolusi komunis atau pemberontakan komunis sudah dimulai.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan