Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Angka Kematian Komorbid Penyakit Tidak Menular Tinggi di Masa Pandemi

Ferdian Ananda • 11 Desember 2020 02:50

Cut Putri menjelaskan pihaknya memiliki miss cases yang menyebabkan tingginya kematian di Indonesia. Pasalnya, sebanyak tujuh dari 10 orang tidak tahu dirinya mengidap penyakit tidak menular. Kemudian, dari tiga orang yang terdeteksi hanya satu yang patuh berobat.
 
"Mungkin karena sering tanpa gejala, sering tanpa keluhan kalaupun ada tanda dan gejala tidak mengganggu aktivitas dari individu sehingga semua jadi abai. Tipikal kita orang Indonesia biasanya pengobatan kalau sudah sangat mengganggu aktifitas kesehariannya pada saat itu kita khawatirkan bawa penyakit sudah berada di stadium yang lebih berat untuk diobati," terangnya.
 
Selanjutnya, perlu ada skrining atau deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular. Sehingga semakin cepat diketahui, semakin mudah penyakit diobati. Apalagi bisa dilakukan secara mandiri dan dilakukan pada layanan kesehatan berbasis masyarakat atau pos binaan terpadu penyakit tidak menular.

"Untuk usaha kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) ini bisa diselenggarakan di populasi di setiap kampung, desa, lurah, juga bisa dilakukan di perkantoran, perusahaan, dan kampus," jelasnya
 
Oleh karena itu, populasi ini harus diukur tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh atau lingkar perut untuk mencari faktor risiko. Apabila dalam pengukuran tersebut ditemukan nilai yang tidak normal atau yang sudah tinggi, mereka harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk diobati.
 
Sedangkan, orang yang memiliki faktor risiko masih normal tapi sudah mendekati tidak normal, harus mengubah perilakunya dan harus mendapat informasi edukasi konseling untuk bisa tetap hidup sehat. "Inilah kalau di fasiltas pelayanan kesehatan bisa dideteksi sadanis yaitu pemeriksaan kanker payudara atau iva tes untuk kanker leher rahim," tegasnya.
 
Cut Putri menjelaskan alasan orang dengan penyakit tidak menular rentan terinfeksi di masa pandemi covid-19. Menurut dia, penyakit tidak menular sering kali diidap seseorang secara permanen. Sifat permanen itu akan membuat gangguan pada fungsi organ tubuh, sehingga bermuara pada menurunnya fungsi kekebalan tubuh.
 
"Sering kali diimbau kepada orang-orang yang memiliki komorbid atau PTM di masa pandemi untuk tetap berada di rumah. Tidak perlu keluar apabila tidak perlu, dan menerapkan kesehatan inilah gambaran mengapa PTM rentan terinfeksi covid-19," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan