Jakarta: Faktor geografis Indonesia memengaruhi pola penyebaran virus korona (covid-19). Kondisi geografis ini menyebabkan ketersediaan dan akses fasilitas kesehatan (faskes) di setiap daerah tak merata.
“Geografis Indonesia sebagai negara sangat besar memengaruhi pola penyebaran, ketersediaan faskes, dan aksesnya,” kata anggota Tim Pakar Penanganan Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 9 September 2020.
Kasus covid-19 terkonfirmasi paling banyak di wilayah Jawa dan Bali dengan 114.590 pasien. Namun, kasus aktif covid-19 di wilayah ini tersisa 20,26 persen kasus aktif atau berjumlah 23.220 kasus.
Baca: Kasus Aktif di Sumatra Terbanyak Nasional
Kasus aktif tertingi kini justru berada di wilayah Sumatra. “Sumatra lebih banyak kasus aktifnya saat ini. Ada 38,6 persen atau 7.779 orang,” kata Dewi.
Kasus aktif terbanyak berikutnya berada di Maluku dan Papua sebanyak 24,57 persen. Atau terdiri atas 1.910 kasus aktif dari 7.778 kasus terkonfirmasi.
Ketersediaan faskes menjadi kendala penanganan covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahkan sempat meminta pemerintah menambah RS rujukan karena lonjakan kasus covid-19.
Sejumlah daerah sempat mengeluhkan fasilitas tes polymerase chain reaction (PCR) yang belum merata. Tes pasien di daerah pelosok sempat harus menunggu empat hari karena sampel pasien harus dikirim ke kota besar seperti Surabaya. Presiden Joko Widodo langsung merespons dengan memerintahkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebarkan alat tes PCR.
Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati juga meminta tambahan fasilitasa kesehatan di daerah. Dia berharap seluruh wilayah Indonesia mendapat tambahan fasilitas dan tenaga medis penanganan covid-19.
"Tidak hanya DKI saja, tapi semua pemda (pemerintah daerah) yang mulai meningkat angka penularan virus korona," kata Kurniasih kepada Medcom.id, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Jakarta: Faktor geografis Indonesia memengaruhi pola penyebaran virus korona (
covid-19). Kondisi geografis ini menyebabkan ketersediaan dan akses fasilitas kesehatan (faskes) di setiap daerah tak merata.
“Geografis Indonesia sebagai negara sangat besar memengaruhi pola penyebaran, ketersediaan faskes, dan aksesnya,” kata anggota Tim Pakar Penanganan Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 9 September 2020.
Kasus covid-19 terkonfirmasi paling banyak di wilayah Jawa dan Bali dengan 114.590 pasien. Namun, kasus aktif covid-19 di wilayah ini tersisa 20,26 persen kasus aktif atau berjumlah 23.220 kasus.
Baca:
Kasus Aktif di Sumatra Terbanyak Nasional
Kasus aktif tertingi kini justru berada di wilayah Sumatra. “Sumatra lebih banyak kasus aktifnya saat ini. Ada 38,6 persen atau 7.779 orang,” kata Dewi.
Kasus aktif terbanyak berikutnya berada di Maluku dan Papua sebanyak 24,57 persen. Atau terdiri atas 1.910 kasus aktif dari 7.778 kasus terkonfirmasi.