Tenaga medis do RSD Wisma Atlet. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan
Tenaga medis do RSD Wisma Atlet. Medcom.id/Sri Yanti Nainggolan

Jatuh Mental Para Penghuni RSD Wisma Atlet

Sri Yanti Nainggolan • 29 September 2020 03:24

Randi hanya mengunjungi pasien dengan kategori berat. Artinya, konsultasi tak bisa dilakukan via daring lagi. Mereka membutuhkan terapi.
 
"Pasien mengajukan ke perawat, kemudian mereka langsung didatangi (oleh tim medis kesehatan jiwa), karena kita tak tahu kapan mereka merasa galau atau stres," kata dia.

Sempat stres di awal masuk

Randi mengaku sempat stres karena banyak pasien berdatangan sementara jumlah nakes sedikit. Namun, hal itu hanya dirasakan pada pekan pertama masuk pada Maret 2020.
 
Dia tak pernah merasa kewalahan selama hampir enam bulan berada di RSD. Kuncinya adalah ikhlas.

"Kalaupun iya, saya akan menghipnoterapi diri sendiri dengan meditasi tiga jam, sama seperti yang saya sarankan pada pasien," kata dia.
 
Dia juga menyibukkan diri dengan hal-hal positif seperti rajin olahraga atau bercengkrama dengan teman. Randi mendengarkan keluh kesah teman-teman dan membantu mencari solusi atau sekedar menghibur.
 
"Saya senang. Justru saya pusing, kalau tak ada yang cerita ke saya," ujar dia.
 
 
Halaman Selanjutnya
Stres di awal tak hanya…
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan