Jakarta: Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day diperingati setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. Tema yang diusung tahun ini adalah ‘Mental Health is a Universal Human Right’.
Kesehatan mental telah menjadi isu penting bagi masyarakat dunia, tanpa terkecuali di Indonesia. Pasalnya, tidak sedikit masyarakat dari berbagai kalangan usia yang didiagnosis menderita sejumlah jenis gangguan mental.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022 juga mengungkapkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia hadir dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia. Serta, untuk memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan mental, mengurangi stigma sosial terhadap penderita gangguan jiwa, dan mempromosikan perawatan yang tepat.
Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema ‘Mental Health is a Universal Human Right’ untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023. Tema ini dipilih untuk menekankan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus diakui dan dihormati.
Melansir laman resmi WHO, tema ini juga diusung untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan mendorong tindakan yang mendukung dan melindungi kesehatan mental setiap orang sebagai hak asasi manusia universal.
Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Hari Kesehatan Mental Sedunia diinisiasi oleh World Federation for Mental Health (WFMH) pada 10 Oktober 1992. Lalu sejak 1994 hingga sekarang, tema khusus dipilih setiap tahun untuk acara global tersebut.
Adapun tema yang pertama kali diusung untuk hari sepsial ini adalah "Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia" atau "Improving the Quality of Mental Health Services Throughout the World".
Sementara itu, di Indonesia, Hari Kesehatan Mental mulai ditetapkan pada tahun 1993. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan) dan memperluas pencegahan masalah kesehatan jiwa.
Sebagai informasi, WFMH sendiri merupakan NGO yang didirikan pada tahun 1948 di London, dan telah telah terlibat dalam advokasi dan pendidikan untuk mengubah persepsi terhadap penyakit mental selama puluhan tahun.
Dalam advokasinya, mereka melakukan siaran televisi dengan durasi dua jam di seluruh dunia melalui satelit badan informasi Amerika Serikat. Siaran tersebut berisi pesan-pesan visual tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Jakarta:
Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day diperingati setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. Tema yang diusung tahun ini adalah ‘
Mental Health is a Universal Human Right’.
Kesehatan mental telah menjadi isu penting bagi masyarakat dunia, tanpa terkecuali di Indonesia. Pasalnya, tidak sedikit masyarakat dari berbagai kalangan usia yang didiagnosis menderita sejumlah jenis
gangguan mental.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tercatat lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022 juga mengungkapkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia hadir dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia. Serta, untuk memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan mental, mengurangi stigma sosial terhadap penderita gangguan jiwa, dan mempromosikan perawatan yang tepat.
Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema ‘
Mental Health is a Universal Human Right’ untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023. Tema ini dipilih untuk menekankan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus diakui dan dihormati.
Melansir laman resmi WHO, tema ini juga diusung untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan mendorong tindakan yang mendukung dan melindungi kesehatan mental setiap orang sebagai hak asasi manusia universal.
Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia
Hari Kesehatan Mental Sedunia diinisiasi oleh
World Federation for Mental Health (WFMH) pada 10 Oktober 1992. Lalu sejak 1994 hingga sekarang, tema khusus dipilih setiap tahun untuk acara global tersebut.
Adapun tema yang pertama kali diusung untuk hari sepsial ini adalah "Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia" atau "I
mproving the Quality of Mental Health Services Throughout the World".
Sementara itu, di Indonesia, Hari Kesehatan Mental mulai ditetapkan pada tahun 1993. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan) dan memperluas pencegahan masalah kesehatan jiwa.
Sebagai informasi, WFMH sendiri merupakan NGO yang didirikan pada tahun 1948 di London, dan telah telah terlibat dalam advokasi dan pendidikan untuk mengubah persepsi terhadap
penyakit mental selama puluhan tahun.
Dalam advokasinya, mereka melakukan siaran televisi dengan durasi dua jam di seluruh dunia melalui satelit badan informasi Amerika Serikat. Siaran tersebut berisi pesan-pesan visual tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)