Kesehatan mental juga berupa pencapaian tujuan individu dan kolektif yang konsisten dengan keadilan dan pencapaian serta pelestarian kondisi kesetaraan mendasar. Faktanya, kata dia, depresi merupakan gangguan jiwa paling umum dialami remaja.
Tapi, rata-rata orang takut merasa depresi. Nurul menyebut lingkungan harus mendukung orang depresi.
“Jika kita merasa sedih atau stres, ya silakan sedih dan stres kalau kenyataannya seperti itu. It’s okay kalau stres, kalau sedih karena itu emosi sehat. Tapi kalau sudah merasa tidak enak bisa komunikasikan ke ahli,” kata Nurul dikutip dari laman uinjkt.ac.id, Kamis, 13 Oktober 2022.
Nurul menyebut ada tiga hal yang harus diperhatikan dan dilatih agar jiwa tetap sehat, yaitu aspek kognitif, afektif, dan relasi. Pertama, kognitif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan dan membahasakan isi pikiran.
Kedua, afektif yaitu mampu menunjukkan perasaan kasih sayang pada tempatnya. Ketiga, relasi sosial yaitu mampu berelasi sosial.
Nurul mengatakan membuka diri, memahami diri, dan komunikasi dengan ahli adalah tiga langkah penting untuk kesehatan jiwa. Dia mengakui stressulit dihindari, tapi terpenting mengelola stres.
“Perlu diingat jangan ada stigma negatif saat orang ke psikolog maupun psikiater. Salah satu cara mengurangi stigma negatif itu mulailah mendengarkan curhatan teman dengan empati. Kita harus menganggap orang dengan gangguan jiwa itu seperti orang yang rambutnya kriting, kribo, lurus, kulit putih, dan hitam,” papar Nurul.
Dia mengatakan hal itu mesti jadi keberagaman mainstream yang dibawa. Nurul juga menilai hal itu menjadi cara mengurangi stigma karena dapat membangun kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta, Ahmad Zaky, menyampaikan data Kementerian Sosial mencatat ratusan ribu warga Indonesia menderita kesehatan mental. Beberapa kendala menangani kesehatan mental di Indonesia, yaitu stigma di keluarga sebagai aib.
“Karena itu, keluarga menutupi penanganan pertama bagi anggotanya yang mengalami gangguan mental. Bahkan ada beberapa orang yang mengalami gangguan mental justru dipasung di rumah,” beber dia.
Kendala lainnya, kata dia, mereka tidak mau melakukan pengobatan untuk kesembuhan penderita selain akses kesehatan yang belum merata di wilayah Indonesia. “Data Kemenkes membuktikan terdapat sembilan juta lebih orang terkena gangguan mental rata-rata berada pada usia di atas 15 tahun,” ujar Zaky.
UIN Jakarta menggelar acara Mental Talk yang diselenggarakan Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta sekaligus merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober. Dalam kesempatan itu, Nurul juga menjelaskan soal pekerja sosial.
Pekerja sosial adalah profesi berbasis praktik dan disiplin akademis yang mempromosikan perubahan dan pengembangan sosial, kohesi sosial, pemberdayaan dan pembebasan orang. Prinsip-prinsip keadilan sosial, hak asasi manusia, tanggung jawab kolektif dan penghormatan terhadap keragaman merupakan inti dari pekerjaan sosial.
Nurul menjelaskan IPSPI merupakan wadah bagi profesi pekerja sosial, seperti dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IPSPI memiliki program untuk memastikan keilmuan dan praktik pekerja sosial berjalan baik dan hal yang perlu diperhatikan pekerja sosial termasuk kode etik.
“Secara garis besar, semua profesi punya peranan dalam kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa bukan hanya masalah medis tapi juga masalah sosial. Di Indonesia hal itu tertera dalam UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, terutama pada Pasal 19 ayat (2) yang menyebutkan bahwa kewenangan diagnosa itu berada pada dokter spesialis kejiwaan, psikolog, dan dokter umum," papar dia.
Baca juga: Psikolog Ungkap 5 Cara Meningkatkan Positive Well-Being dalam Diri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News