Psikolog Sabrina Maidah. DOK Unair
Psikolog Sabrina Maidah. DOK Unair

Psikolog Ungkap 5 Cara Meningkatkan Positive Well-Being dalam Diri

Renatha Swasty • 11 Oktober 2022 15:49
Jakarta: Well-being (kesejahteraan) merupakan istilah yang merujuk pada suatu kondisi di mana individu merasa bahagia, puas, memiliki tingkat stres rendah, serta memiliki kualitas hidup secara fisik dan mental yang baik. Well-being yang baik ditandai dengan kemampuan dalam menyelesaikan tantangan serta kemampuan untuk merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
 
“Individu yang memiliki positive well-being memiliki resiliensi atau ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Walaupun tahu lagi punya banyak tekanan, mereka mampu untuk resilience. Mereka mampu untuk bangkit kembali,” ujar psikolog Sabrina Maidah pada webinar bertajuk We Are Resilience Generation dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 11 Oktober 2022.
 
Positive well-being juga ditandai dengan kemampuan individu memvalidasi kondisi dirinya dan mampu menerima emosi-emosi yang dirasakan. “Mereka berpikir ini mungkin sementara. Mereka mampu untuk sejahtera dan merasakan kebahagiaan lagi tanpa mengabaikan emosi-emosi yang tadi,” papar dia.

Individu yang tidak mampu menjaga well-being akan merasakan kondisi kesehatan fisik yang menurun. Tidak hanya itu, kondisi well-being yang buruk juga dapat menyebabkan hubungan sosial menjadi terganggu, kesulitan berkonsentrasi, serta kesulitan merasakan kebahagiaan.
 
Sabrina membagikan beberapa tips membangun positive well-being:

1. Melatih positive self-talk

Positive self-talk dapat diartikan sebagai berbicara hal-hal baik kepada diri masing-masing. Cara pandang dalam menilai diri memengaruhi kondisi dalam berpikir sampai memvalidasi diri sendiri.
 
"Ketika kita belajar untuk positive self-talk, ini bisa untuk menambah kekuatan dalam diri kita sendiri,” tutur Sabrina.

2. Mencari support system yang mendukung dan positif

“Kalau teman-teman merasa ini kok teman-teman aku nggak ngedukung aku, mungkin perlu ditelaah lagi circle-nya teman-teman itu seperti apa,” tutur Sabrina.
 
Sabrina mengatakan membangun hubungan yang baik dapat membantu kesehatan mental. Mengingat, lingkungan sekitar dapat berpengaruh terhadap kondisi mental.

3. Aktif bergerak dan rajin berolahraga

Beberapa penelitian menungkapkan tubuh yang aktif bergerak tidak hanya baik untuk kesehatan fisik. Namun, juga berkontribusi positif pada kesehatan mental.
 
“Teman-teman bisa mencoba dancing, workout, atau yoga. Tentunya dengan melatih hal tersebut membuat kita lebih merasa nyaman dan dekat dengan diri kita sendiri,” papar CEO sekaligus founder Ruang Konseling ini.

4. Membangun kesadaran dan fokus mindfullness

Mindfullness merupakan satu teknik yang menekankan pada pemikiran bahwa kita hanya berfokus pada kondisi kita saat ini. “Belajar mindfullness itu artinya kita belajar untuk bisa paham bahwa kondisi yang sebelumnya itu nggak bisa kita ubah dan kondisi ke depan itu nggak bisa kita prediksi,” jelas Sabrina.

5. Menghargai diri sendiri

Menghargai diri sendiri dapat mulai dilakukan dengan memperlakukan diri dengan baik. “Ini bisa berguna untuk membangun harga diri kita. Kalau kita melakukan hal-hal yang bahagia, kita bisa lebih puas sama hidup,” ujar Sabrina.
 
Baca juga: Sering Overthinking? Awas, Bisa Jadi Pemicu Awal Bunuh Diri! 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan