Jakarta: Wartawan senior Suryopratomo menilai pemberitaan sensasional yang memuat ketidakberdayaan pemerintah menangani pandemi virus covid-19 membawa efek domino. Mulai dari ketidakpercayaan masyarakat hingga terganggunya situasi ekonomi.
Pria yang akrab disapa Tommy ini mencontohkan, media massa memberitakan ketidakberdayaan negara yang mengutip media luar negeri. Berita tersebut mengatakan Indonesia masuk dalam krisis dan menjadi hotspot (pusat) penyebaran covid-19.
"Jadi muncul di tengah masyarakat adalah ketidakpercayaan pada pemerintah," kata Tommy dalam webinar Media Academy bertajuk 'Jurnalis Bertahan di Tengah Pandemi', Kamis, 10 September 2020.
Ketidakpercayaan kepada pemerintah membuat masyarakat tak patuh protokol kesehatan. Keresahan sosial tersebut berpotensi merembet ke sektor lain.
"Keresahan sosial muncul dimana-mana, ada gangguan ekonomi. Kemudian kehidupan masyakat akan lebih sulit, maka pasti akan terjadi krisis politik," beber Tommy.
Tommy mengakui media wajib menjalankan peran pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Namun, media massa mesti memikirkan dampak dari pemberitaan yang disampaikan. Tujuan pengawasan itu harus bermuara ke perbaikan kinerja dan mendidik masyarakat, bukan menciptakan keresahan sosial atau mencari sensasi.
Baca: Pers Harus Menebar Informasi Mencerdaskan di Tengah Pandemi
Mantan Direktur Pemberitaan Metro TV dan Dewan Redaksi Media Group ini berharap pers Indonesia bekerja sesuai kaidah jurnalistik. Di antaranya, melihat persoalan secara utuh dan menimbang dampak informasi yang disampaikan.
"Kaidah jurnalistik kita diajarkan untuk tidak apriori. Wartawan harus itu kritis, tapi tidak boleh pesimis. Kemudian menginformasikan yang membuat pembacanya memahami," ucap anggota Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ini.
Tommy mengakui
media wajib menjalankan peran pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Namun, media massa mesti memikirkan dampak dari pemberitaan yang disampaikan. Tujuan pengawasan itu harus bermuara ke perbaikan kinerja dan mendidik masyarakat, bukan menciptakan keresahan sosial atau mencari sensasi.
Baca:
Pers Harus Menebar Informasi Mencerdaskan di Tengah Pandemi
Mantan Direktur Pemberitaan Metro TV dan Dewan Redaksi Media Group ini berharap pers Indonesia bekerja sesuai kaidah jurnalistik. Di antaranya, melihat persoalan secara utuh dan menimbang dampak informasi yang disampaikan.
"Kaidah jurnalistik kita diajarkan untuk tidak apriori. Wartawan harus itu kritis, tapi tidak boleh pesimis. Kemudian menginformasikan yang membuat pembacanya memahami," ucap anggota Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)