Jakarta: Wartawan senior Suryopratomo menilai pers harus punya peran lebih di tengah pandemi virus korona (covid-19). Pers harus menyampaikan informasi yang mampu mencerdaskan masyarakat.
"Bahwa tugas pers itu adalah mencerahkan, mengawasi, dan mencerdaskan," kata Suryopratomo dalam webinar Media Academy bertajuk 'Jurnalis Bertahan di Tengah Pandemi', Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
Karya jurnalistik jangan sekadar menyajikan perkembangan virus korona. Informasi harus dikemas agar publik paham situasi pandemi.
"Karya yang membuat masyarakat lebih paham dan cerdas pada persoalan yang dihadapi saat ini," ujar dia.
Suryopratomo mencontohkan informasi seputar pentingnya penggunaan masker. Media massa berperan menyampaikan fungsi serta mengajak masyarakat patuh menggunakan masker.
"Disampaikan kalau dua orang yang saling berkomunikasi menggunakan masker, potensi penularannya bisa dikurangi sampai 90 persen. Fungsi mencerdaskan ini yang dijalankan oleh pers," kata dia.
Baca: Kasus Aktif di Jakarta Naik 31% Ketimbang Akhir Agustus
Suryopratomo mengatakan media massa mempunyai pengaruh besar mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan. Misalnya, penggunaan masker oleh presenter berita televisi sebelum dan sesudah menyampaikan informasi.
"Kalau ini kemudian meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi agen perubahan dan media bisa melakukannya, itu sangat luar biasa," ujar mantan Direktur Pemberitaan Metro TV itu.
Jakarta: Wartawan senior Suryopratomo menilai pers harus punya peran lebih di tengah pandemi
virus korona (covid-19).
Pers harus menyampaikan informasi yang mampu mencerdaskan masyarakat.
"Bahwa tugas pers itu adalah mencerahkan, mengawasi, dan mencerdaskan," kata Suryopratomo dalam webinar Media Academy bertajuk 'Jurnalis Bertahan di Tengah Pandemi', Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
Karya jurnalistik jangan sekadar menyajikan perkembangan virus korona. Informasi harus dikemas agar publik paham situasi pandemi.
"Karya yang membuat masyarakat lebih paham dan cerdas pada persoalan yang dihadapi saat ini," ujar dia.