Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi televideo. Medcom.id/Fachri
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi televideo. Medcom.id/Fachri

Kasus Mingguan Covid-19 Turun 35%

Atalya Puspa • 11 Agustus 2021 10:00

Di sisi lain, kenaikan kesembuhan mingguan tertinggi ada di 5 provinsi. Yakni Banten naik 12,12 persen, Maluku Utara naik 7,48 persen, Bengkulu naik 6,54 persen, Jawa Barat naik 6,01 persen, dan Nusa Tenggara Timur naik 5,89 persen.
 
Melihat secara nasional, persentase kesembuhan terus meningkat setelah sempat menurun tajam pada periode lonjakan kasus beberapa waktu lalu. Persentase kenaikan minggu ini menjadi 84,4 persen dari sebelumnya 78,6 persen saat lonjakan.
 
Baca: Stok Vaksin Terbatas, Pemerintah Harus Prioritas Beberapa Daerah

Sayangnya, kasus kematian belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Masih ada kenaikan selama 3 minggu terakhir. Angka kematian tingkat nasional bisa dilihat dengan persentase agar tidak terpengaruh naik turunnya kasus positif. Sedangkan kenaikan kasus kematian di tingkat provinsi bisa dilihat agar bisa menilai provinsi mana yang perlu segera ditangani karena kenaikan kematiannya.
 
Pada perkembangan kematian mingguan ada 5 provinsi dengan angka kenaikan tertinggi, yakni Riau naik 59 kasus, Sumatra Utara naik 49 kasus, Sumatera Selatan naik 45 kasus, Bangka Belitung naik 44 kasus, dan Jawa Tengah naik 41 kasus. "Maka dari itu, selain berfokus penurunan kasus aktif, penurunan kematian juga menjadi fokus utama dalam perpanjangan PPKM ini. Karena kenaikan kematian yang telah berlangsung 3 minggu berturut-turut ini, kita telah kehilangan 24.496 nyawa dengan rata-rata kematian diatas 1000 orang per hari," ujar dia.
 
Fokus penanganan saat ini perlu ditekankan di semua provinsi, termasuk yang ada di luar Jawa-Bali. Untuk provinsi yang saat ini kenaikan kasusnya sangat tinggi, dimohon kepada gubernur, bupati dan wali kota setempat segera bergerak mempersiapkan fasilitas kesehatan. Para kepala daerah juga harus bisa membaca data dan segera menindaklanjuti adanya perkembangan yang kurang baik.
 
Sebagai contoh, apabila kenaikan angka positif, kepala daerah harus segera mengamati angka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Dengan begitu, ketersediaan kapasitas tempat tidur di rumah sakit terus dipantau dan dapat melayani pasien positif covid-19.
 
"Dan kemampuan pemerintah daerah dalam membaca data sangat penting dalam penanganan covid-19," tegas Wiku.
 
Pemerintah daerah diminta bersungguh-sungguh menekan angka kematian dengan terus menekan ketersediaan tempat tidur, mencukupi obat-obatan, ventilator, dan alat kesehatan lainnya di rumah sakit rujukan covid-19. Penurunan angka BOR seharusnya bisa menekan kematian pasien secara maksimal karena pasien yang butuh rumah sakit menurun.
 
Lalu, bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri harus dikontrol melalui posko desa/kelurahan hingga ke tingkat terkecil tingkat RT/RW. "Agar tidak terlambat ditangani dan pasien yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah segera dirujuk ke rumah sakit. Mengingat saat ini tingkat BOR menurun," kata Wiku.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan