Mengenal Wisata Gunung Tidar, Tempat Pelatihan Menteri Kabinet Prabowo

Jakarta: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, bakal mengirim para menteri dan wakil menterinya ke Kawasan Akademi Militer (Akmil), Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah usai dilantik. Pelatihan ini bertujuan untuk menempa para calon pejabat tinggi negara agar memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan siap menjalankan tugas dengan baik. Gunung Tidar dipilih sebagai lokasi pelatihan karena memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Gunung ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur. Selain itu, Gunung Tidar juga merupakan salah satu gunung yang memiliki medan yang cukup menantang, sehingga cocok untuk dijadikan tempat menempa fisik dan mental Pelatihan di Gunung Tidar diketahui akan berlangsung selama tiga hari. Para menteri dan wakil menteri akan mengikuti berbagai kegiatan, seperti pendakian, latihan kepemimpinan, dan diskusi kelompok. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir strategis, mengambil keputusan, dan bekerja sama dalam tim. Presiden Prabowo Subianto berharap pelatihan di Gunung Tidar dapat membentuk menteri dan wakil menteri menjadi pemimpin yang berkualitas. Beliau yakin bahwa para pejabat ini akan mampu menjalankan tugas dengan baik dan berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia. "Pelatihan ini adalah bagian dari upaya kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik," kata Prabowo.    Gunung Tidar Gunung Tidar merupakan sebuah gunung yang lebih dari sekadar lansekap alam, gunung ini sarat akan nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang melekat dalam masyarakat Jawa. Nama "Tidar" sendiri berasal dari dua kata Sanskerta, "mukti" dan "kedadar". Mukti berarti berhasil, sedangkan kedadar berarti ditempa atau diuji. Filosofi di balik penamaan ini mengisyaratkan bahwa mendaki Gunung Tidar merupakan simbol keberhasilan dalam melewati ujian hidup. Gunung Tidar memiliki tinggi 503 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun posisinya yang strategis menjadikannya sebagai landmark penting bagi Kota Magelang. Dianggap sebagai "Paku Tanah Jawa", gunung ini dipercaya berada tepat di tengah Pulau Jawa, menghubungkan timur-barat dan utara-selatan. Keyakinan ini semakin memperkuat peran Gunung Tidar sebagai pusat spiritual dan titik temu kebudayaan Jawa.   Ada banyak legenda dan cerita rakyat yang beredar tentang Gunung Tidar. Salah satu yang paling terkenal adalah legenda pertemuan antara Syaikh Subakir, seorang penyebar agama Islam, dan Eyang Semar, tokoh pewayangan yang dianggap sebagai pembawa risalah budaya Jawa. Mitos ini menandakan harmoni yang telah terjalin sejak lama antara Islam dan budaya asli Jawa. Selain itu, Gunung Tidar juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tokoh-tokoh penting masa lalu. Makam-makam tua yang ditemukan di lereng gunung menjadi bukti sejarah panjang yang menyertainya. Sebagai objek wisata, Gunung Tidar menawarkan pesona alam yang indah. Pengunjung dapat menyusuri jalur pendakian yang dipenuhi dengan pepohonan hijau dan menikmati pemandangan kota Magelang dari atas. Di puncak gunung terdapat sebuah stupa yang menjadi simbol perpaduan budaya Buddha dan Jawa. Tidak hanya menjadi destinasi wisata yang memikat, Gunung Tidar juga berperan penting dalam bidang pendidikan militer. Di kaki Gunung Tidar berdiri Akademi Militer (Akmil), tempat gemblengan para calon perwira TNI Angkatan Darat. Selain keindahan alam dan nilai sejarahnya, Gunung Tidar juga memiliki arti penting dalam perkembangan Kota Magelang. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Dengan demikian, Gunung Tidar bukan hanya sekedar sebuah bukit kecil, melainkan pusaka sejarah dan budaya yang berharga di Magelang. Keunikan dan nilai yang dikandungnya menjadikannya destinasi wisata yang kaya akan makna dan pengalaman.