Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di Gerbang Tol Citeureup 2, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/9). (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya).
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di Gerbang Tol Citeureup 2, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/9). (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya).

Petugas Gardu Tol Jasa Marga Bakal Dialihtugaskan

Arga sumantri • 30 Oktober 2017 19:33
medcom.id, Jakarta: PT Jasa Marga memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawainya. Penerapan elektronifikasi gardu tol hanya membuat pekerja dialihtugaskan.
 
VP Operation Management Layanan Jasa Marga Raddy R Lukman mengatakan, alih profesi petugas gardu tol masuk dalam program A-Life.
 
"Program A-Life menyediakan lebih dari 900 formasi di kantor pusat Jasa Marga, cabang, dan anak perusahaan," kata Raddy dalam diskusi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin 30 Oktober 2017.

(Baca juga: Isi Ulang e-Money di Gardu Tol Masih jadi Masalah)
 
Selain pindah bidang, petugas gardu tol juga diberi pilihan dan dibantu untuk menjadi enterpreneur. Petugas gardu, kata dia, dipersilakan memilih bidang usaha yang diminati.
 
"Dapat dipilih oleh para karyawan yang ingin mengubah haluan karirnya," ungkapnya.
 
Ada 1.351 karyawan yang bekerja di ruas gerbang tol milik Jasa Marga. Dari jumlah itu, 577 orang diantaranya masih dipekerjakan di Gardu Semi Otomatis (GSO). Mereka bertugas membantu pengguna jalan tol yang mengalami masalah saat menggunakan e-Toll.
 
"Jadi petugasnya ada. Tahap pertama ini 577 orang," ujarnya.
 
(Baca juga: Baru Terdistribusi 30%, E-Money Gratis Diperpanjang)
 
Sebagian pekerja, kata Raddy, sudah memasuki masa pensiun. Sebab, tol yang dikelola Jasa Marga sudah beroperasi sejak 1986. Namun, ia tidak merinci jumlahnya.
 
Bagi mereka yang dipindah tugas, Jasa Marga akan mengalihkannya pada anak perusahaan. Raddy menjelaskan, anak perusahaan Jasa Marga terbagi dua. Pertama, perusahaan yang mengelola ruas tol baru seperti Semarang-Solo, atau Surabaya-Mojokerto.
 
"Itu masih membutuhkan karyawan,"ucap dia.
 
Jasa Marga, lanjut Raddy, juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di luar pengelolaan non tol, misalnya, Jasa Marga Pemeliharaan. "Nantinya akan kami beri pembekalan. Bahkan yang mendaftarkan diri sudah melebihi dari kuotanya."
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan