Jakarta: Seorang perempuan 14 tahun asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), yang ditemukan di kolong Tol Ancol, Jakarta, diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia akan mendapatkan pendampingan dari Pemprov Sumbar.
“Kami beserta jajaran UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap korban,” ujar Kepala DP3AP2KB Sumbar, Herlin Sridjani, dikutip dari Antara, Sabtu, 24 Februari 2024.
Herlin mengungkapkan pihaknya sedang memberikan pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban. Sementara itu, korban saat ini ditempatkan di Panti Sosial Bina Insani Cipayung, Jakarta Utara.
“Kondisinya baik, tapi kelelahan. Sekarang kami bersama Badan Penghubung Provinsi Sumbar, UTD PPA DKI Jakarta, UPPA Polres Jakarta Utara tengah memberi pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban,” jelas Herlin.
Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan penanganan secara perlahan sehingga tidak menambah trauma korban. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan DPPPA Kabupaten Pesisir Selatan hingga Bareskrim Polri.
“Ini sangat sensitif, penanganan perlu dilakukan secara soft, agar jangan sampai korban mengalami trauma yang berkepanjangan,” katanya.
Korban Ditemukan di Kolong Tol Ancol
Berdasarkan keterangan sementara korban, ia bersama puluhan anak dibawa dari Pesisir Selatan ke Padang, kemudian ke Pekanbaru hingga ke Pulau Batam. Setelahnya, mereka baru dibawa ke Jakarta.
Mereka lalu dipisahkan sampai tidak pernah bertemu satu dengan yang lainnya lagi. Awalnya mereka dijanjikan uang Rp5 juta, satu unit iphone, dan pekerjaan di Padang. Namun mereka tidak pernah mendapatkannya.
Korban kemudian ditemukan kebingungan oleh seorang penjual kopi keliling Wahati (50) di bawah kolong Tol Ancol. Ia menangis dan meminta perlindungan agar bisa tinggal di rumah Wahati.
"Bertemu anak ini, menangis dia minta perlindungan sama saya. Katanya 'bu minta tolong saya, lindungi saya, saya mau tinggal rumah ibu'" kata Wahati di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024.
Wahati kemudian membawa anak tersebut untuk tinggal di rumahnya, dan membantu berdagang kopi. Korban mengaku kepada Wahati bahwa dia dilepas di tol oleh seseorang yang disebut sebagai bodyguard.
"Dilepas aja katanya, kasihan. Enggak ada tanggung jawabnya. Ada 59 orang. Semua perempuan. Layanin om-om hidung belang," tuturt Wahati.
Jakarta: Seorang perempuan 14 tahun asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat (
Sumbar), yang ditemukan di kolong Tol
Ancol, Jakarta, diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (
TPPO). Dia akan mendapatkan pendampingan dari Pemprov Sumbar.
“Kami beserta jajaran UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap korban,” ujar Kepala DP3AP2KB Sumbar, Herlin Sridjani, dikutip dari Antara, Sabtu, 24 Februari 2024.
Herlin mengungkapkan pihaknya sedang memberikan pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban. Sementara itu, korban saat ini ditempatkan di Panti Sosial Bina Insani Cipayung, Jakarta Utara.
“Kondisinya baik, tapi kelelahan. Sekarang kami bersama Badan Penghubung Provinsi Sumbar, UTD PPA DKI Jakarta, UPPA Polres Jakarta Utara tengah memberi pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban,” jelas Herlin.
Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan penanganan secara perlahan sehingga tidak menambah trauma korban. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan DPPPA Kabupaten Pesisir Selatan hingga Bareskrim Polri.
“Ini sangat sensitif, penanganan perlu dilakukan secara
soft, agar jangan sampai korban mengalami trauma yang berkepanjangan,” katanya.
Korban Ditemukan di Kolong Tol Ancol
Berdasarkan keterangan sementara korban, ia bersama puluhan anak dibawa dari Pesisir Selatan ke Padang, kemudian ke Pekanbaru hingga ke Pulau Batam. Setelahnya, mereka baru dibawa ke Jakarta.
Mereka lalu dipisahkan sampai tidak pernah bertemu satu dengan yang lainnya lagi. Awalnya mereka dijanjikan uang Rp5 juta, satu unit iphone, dan pekerjaan di Padang. Namun mereka tidak pernah mendapatkannya.
Korban kemudian ditemukan kebingungan oleh seorang penjual kopi keliling Wahati (50) di bawah kolong Tol Ancol. Ia menangis dan meminta perlindungan agar bisa tinggal di rumah Wahati.
"Bertemu anak ini, menangis dia minta perlindungan sama saya. Katanya 'bu minta tolong saya, lindungi saya, saya mau tinggal rumah ibu'" kata Wahati di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024.
Wahati kemudian membawa anak tersebut untuk tinggal di rumahnya, dan membantu berdagang kopi. Korban mengaku kepada Wahati bahwa dia dilepas di tol oleh seseorang yang disebut sebagai
bodyguard.
"Dilepas aja katanya, kasihan. Enggak ada tanggung jawabnya. Ada 59 orang. Semua perempuan. Layanin om-om hidung belang," tuturt Wahati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)