Jakarta: Seorang remaja perempuan berinisial C, terlantar di Jakarta. C yang mengaku berasal dari Padang, Sumtera Barat, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
C sudah 20 hari menumpang di rumah kontrakan warga Tanjung Priok, Wahati. Perempuan itu menemukan C saat sedang mangkal berjualan kopi di Ancol Timur.
"Bertemu anak ini, menangis dia minta perlindungan sama saya. Katanya 'bu minta tolong saya, lindungi saya, saya mau tinggal rumah ibu'" kata Wahati di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024.
Wahati pun membantunya dengan membawa anak tersebut untuk tinggal di rumahnya, dan membantu untuk berdagang kopi. Selama itu lah, Wahati mendengar cerita C yang mengaku dibohongi oleh teman sebayanya dari Padang. C sempat dijanjikan kerja di Jakarta.
"Katanya dia dibohongin temennya. Katanya di janjikan kerja, enggak tahu-nya bohong. Ikut mami katanya. Gak tahu deh mami apa maksudnya," kata Wahati.
C juga mengaku dilepas oleh seseorang yang disebut sebagai bodyguard. C dilepas di jalan tol menuju Tanjung Priok.
"Di lepas aja katanya kasihan. Enggak ada tanggung jawabnya. Ada 59 orang. Semua perempuan. Layanin om-om hidung belang," kata Wahati.
Petugas TRC P3S Jakarta Utara Nawawi Fathurahman mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan masyarakat. Laporan itu, perihal penemuan anak atas nama C, yang berusia 14 tahun.
"Terakhir ditemukan di Jalan Tol sama penjual kopi. Dia dirawat 20 hari. Penjelasan dari ibu penjual kopi, anak ini dibawa dari Padang. Sebanyak 59 anak. Semua wanita di bawah umur. Dari kronologis itu, bahwasannya anak ini dibuang oleh bodyguard-nya di jalan tol mengarah ke Tanjung Priok," kata Nawawi.
C telah dibawa ke Panti Sosial milik Pemprov DKI Jakarta. Di sana, C akan diberi pembinaan, perawatan, dan hal lain yang dibutuhkan.
"Saat ini belum bisa diajak komunikasi. Karena masih banyak tekanan. Rasa ketakutannya luar biasa. Indikasinya seperti itu (korban traficking) karena semua yang dibawa dari Padang sebanyak 59 wanita di bawah umur," ujarnya.
Jakarta: Seorang remaja perempuan berinisial C, terlantar di Jakarta. C yang mengaku berasal dari Padang, Sumtera Barat, diduga menjadi korban tindak pidana
perdagangan orang (TPPO).
C sudah 20 hari menumpang di rumah kontrakan warga
Tanjung Priok, Wahati. Perempuan itu menemukan C saat sedang mangkal berjualan kopi di Ancol Timur.
"Bertemu anak ini, menangis dia minta perlindungan sama saya. Katanya 'bu minta tolong saya, lindungi saya, saya mau tinggal rumah ibu'" kata Wahati di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024.
Wahati pun membantunya dengan membawa anak tersebut untuk tinggal di rumahnya, dan membantu untuk berdagang kopi. Selama itu lah, Wahati mendengar cerita C yang mengaku dibohongi oleh teman sebayanya dari Padang. C sempat dijanjikan kerja di Jakarta.
"Katanya dia dibohongin temennya. Katanya di janjikan kerja, enggak tahu-nya bohong. Ikut mami katanya. Gak tahu deh mami apa maksudnya," kata Wahati.
C juga mengaku dilepas oleh seseorang yang disebut sebagai
bodyguard. C dilepas di jalan tol menuju Tanjung Priok.
"Di lepas aja katanya kasihan. Enggak ada tanggung jawabnya. Ada 59 orang. Semua perempuan. Layanin om-om hidung belang," kata Wahati.
Petugas TRC P3S Jakarta Utara Nawawi Fathurahman mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan masyarakat. Laporan itu, perihal penemuan anak atas nama C, yang berusia 14 tahun.
"Terakhir ditemukan di Jalan Tol sama penjual kopi. Dia dirawat 20 hari. Penjelasan dari ibu penjual kopi, anak ini dibawa dari Padang. Sebanyak 59 anak. Semua wanita di bawah umur. Dari kronologis itu, bahwasannya anak ini dibuang oleh
bodyguard-nya di jalan tol mengarah ke Tanjung Priok," kata Nawawi.
C telah dibawa ke Panti Sosial milik Pemprov DKI Jakarta. Di sana, C akan diberi pembinaan, perawatan, dan hal lain yang dibutuhkan.
"Saat ini belum bisa diajak komunikasi. Karena masih banyak tekanan. Rasa ketakutannya luar biasa. Indikasinya seperti itu (korban
traficking) karena semua yang dibawa dari Padang sebanyak 59 wanita di bawah umur," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)