Jakarta: Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2019 terjadi pada 9 Juni 2019. Pasalnya, tanggal tersebut merupakan hari terakhir libur cuti bersama.
"Arus puncak balik itu pada 9 Juni karena Senin sudah masuk kantor," ujar Kepala Balitbang Perhubungan Sugihardjo dalam konferensi pers di Hotel Harris Vertu Harmoni, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Pihaknya bersama kepolisian harus bekerja lebih keras untuk mengantisipasi kemacetan pada puncak arus balik ini. Apalagi, puncak arus balik ini satu hari menjelang awal masuk kerja.
"Ini rawan karena hanya satu hari," ucap dia.
Sementara, puncak mudik lebaran diprediksi pada 31 Mei 2019 atau H-5 sebelum Idulfitri. Pasalnya, beberapa hari ke depan sudah masuk waktu cuti bersama.
Sementara itu, Kabag Ops Koordinator Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Benyamin mengatakan pihaknya mempunyai berbagai rencana untuk mengatasi kepadatan kendaraan. Misalnya, one way, contraflow, hingga ganjil genap.
Namun, semua akan diterapkan secara situasional. Fokus pengamanan arus lalu lintas akan terjadi di ruas Jakarta-Cikampek. Lantaran, masih ada proyek jalan tol layang dan Lintas Rel Terpadu (LRT).
"Karena ada pekerjaan di atas. Kemungkinan besar kita akan melakukan one way, tidak sampai Cipali, tapi hanya Cikampek. Tapi one way sifatnya situasional," ujar dia.
Baca: Hampir 15 Juta Warga Jabodetabek Diprediksi Mudik Lebaran
Menurut dia, penguraian kendaraan sedikit tertolong dengan dipindahkannya Gerbang Tol Cikarang Utama. Pintu masuk tersebut kini berada di kilometer (KM) 70. Pemindahan gerbang itu memudahkan kepolisian mengurai kemacetan.
Selain Jakarta-Cikampek, beberapa daerah juga menjadi fokus pengalihan arus. Misalnya Limbangan dan Gentong, Garut.
Pihaknya akan menerapkan buka tutup arus untuk memecah kemungkinan kemacetan. "Pergi kita prioritaskan dari arah Bandung, arus balik kita prioritaskan (dari arah) Tasikmalaya," ucap dia.
Untuk yang arah Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, pihaknya akan mengalihkan pemudik ke Pemalang melewati Kecamatan Belik. "Kalau kita arahkan ke Pejagan, akan ada hambatan di Puworkerto dan Bumiayu," ucap dia.
Baca: Ganjil Genap Berpotensi Diterapkan di Mudik Lebaran
Pada Gerbang Tol Kalikangkung, Benyamin memprediksi hanya akan ada penumpukan kendaraan. Namun, itu bisa diatasi lantaran Jasa Marga menyiapkan gerbang satelit.
Benyamin mengimbau agar waktu pergi para pemudik tidak bersamaan saat arus mudik maupun balik. Dengan begitu, kepadatan kendaraan bisa dihindari.
"Kita mengharapkan kepada masyarakat karena waktu yang cukup panjang liburan ini, bisa membagi keberangkatannya, sehingga tidak menumpuk pada awal liburan," pungkas dia.
Jakarta: Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2019 terjadi pada 9 Juni 2019. Pasalnya, tanggal tersebut merupakan hari terakhir libur cuti bersama.
"Arus puncak balik itu pada 9 Juni karena Senin sudah masuk kantor," ujar Kepala Balitbang Perhubungan Sugihardjo dalam konferensi pers di Hotel Harris Vertu Harmoni, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Pihaknya bersama kepolisian harus bekerja lebih keras untuk mengantisipasi kemacetan pada puncak arus balik ini. Apalagi, puncak arus balik ini satu hari menjelang awal masuk kerja.
"Ini rawan karena hanya satu hari," ucap dia.
Sementara, puncak mudik lebaran diprediksi pada 31 Mei 2019 atau H-5 sebelum Idulfitri. Pasalnya, beberapa hari ke depan sudah masuk waktu cuti bersama.
Sementara itu, Kabag Ops Koordinator Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Benyamin mengatakan pihaknya mempunyai berbagai rencana untuk mengatasi kepadatan kendaraan. Misalnya, one way, contraflow, hingga ganjil genap.
Namun, semua akan diterapkan secara situasional. Fokus pengamanan arus lalu lintas akan terjadi di ruas Jakarta-Cikampek. Lantaran, masih ada proyek jalan tol layang dan Lintas Rel Terpadu (LRT).
"Karena ada pekerjaan di atas. Kemungkinan besar kita akan melakukan one way, tidak sampai Cipali, tapi hanya Cikampek. Tapi one way sifatnya situasional," ujar dia.
Baca: Hampir 15 Juta Warga Jabodetabek Diprediksi Mudik Lebaran
Menurut dia, penguraian kendaraan sedikit tertolong dengan dipindahkannya Gerbang Tol Cikarang Utama. Pintu masuk tersebut kini berada di kilometer (KM) 70. Pemindahan gerbang itu memudahkan kepolisian mengurai kemacetan.
Selain Jakarta-Cikampek, beberapa daerah juga menjadi fokus pengalihan arus. Misalnya Limbangan dan Gentong, Garut.
Pihaknya akan menerapkan buka tutup arus untuk memecah kemungkinan kemacetan. "Pergi kita prioritaskan dari arah Bandung, arus balik kita prioritaskan (dari arah) Tasikmalaya," ucap dia.
Untuk yang arah Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, pihaknya akan mengalihkan pemudik ke Pemalang melewati Kecamatan Belik. "Kalau kita arahkan ke Pejagan, akan ada hambatan di Puworkerto dan Bumiayu," ucap dia.
Baca: Ganjil Genap Berpotensi Diterapkan di Mudik Lebaran
Pada Gerbang Tol Kalikangkung, Benyamin memprediksi hanya akan ada penumpukan kendaraan. Namun, itu bisa diatasi lantaran Jasa Marga menyiapkan gerbang satelit.
Benyamin mengimbau agar waktu pergi para pemudik tidak bersamaan saat arus mudik maupun balik. Dengan begitu, kepadatan kendaraan bisa dihindari.
"Kita mengharapkan kepada masyarakat karena waktu yang cukup panjang liburan ini, bisa membagi keberangkatannya, sehingga tidak menumpuk pada awal liburan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)