Menurut Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, wacana seputar sertifikasi influencer menunjukkan bahwa profesi content creator kini diakui secara serius.
“I think it's a good thing. Berarti artinya, namanya profesi content creator sudah dianggap sesuatu yang serius.Dulu mungkin tidak banyak yang membayangkan bahwa pekerjaan ini akan memiliki sertifikasi,” ujar Veronica, di acara konferensi pers YouTube Festival 2025, Rabu, 5 November 2025.
| Baca juga: Waktu Menonton Konten Belanja di YouTube Melonjak 400% |
Ia menambahkan, selama bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme, sertifikasi influencer merupakan gagasan yang menarik. Karena pada dasarnya, setiap bentuk peningkatan kemampuan (upskilling) akan selalu berdampak positif.
Lebih lanjut, Veronica menjelaskan bahwa sertifikasi dapat membantu menciptakan standarisasi kemampuan dasar bagi siapa pun yang ingin memulai karier sebagai kreator, sehingga mereka memiliki pemahaman yang sama tentang proses dan etika dalam membuat konten.
Meski begitu, penting untuk memastikan bagaimana mekanisme sertifikasi tersebut dijalankan, siapa pihak yang berwenang mengeluarkannya, serta bagaimana keterlibatan platform dalam proses tersebut.
| Baca juga: Strategi Multi-Format Storytelling Dongkrak Waktu Tonton YouTube di Indonesia |
“Ini hal menarik yang perlu digali lebih dalam. Kita perlu berdiskusi bersama karena jenis kreator dan platform pun beragam,” jelasnya.
Sementara itu, YouTube sendiri telah memiliki sistem standarisasi internal melalui YouTube Partner Program (YPP), sebuah program verifikasi resmi bagi kreator yang memenuhi kriteria tertentu.
YouTube juga terus memperbarui community guidelines sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan integritas platform. Aturan tersebut diterapkan secara global dan diperbarui mengikuti perkembangan perilaku pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id