Ende: Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke rumah warga di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa malam, 31 Mei 2022. Kedatangan Jokowi untuk memberikan bantuan uang tunai dan sembako.
"Saya bilang, Bapak (Presiden Jokowi) terima kasih sudah datang keadaan kami yang begini, datang tiba-tiba. Bapak kasih kami uang lima juta. Saya bilang saya tidak bisa balas apa-apa," kata seorang warga, Margaretha Ripi, 54, di Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, Selasa, 31 Mei 2022.
Margaretha bercerita bagaimana kelembutan Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mampir ke rumahnya. Awalnya, seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) datang dan menyampaikan niat untuk meminjam toilet. Margaretha pun tak berpikir yang aneh-aneh terkait kedatangan pengawal Presiden itu.
Baca: Bertemu KPU, Jokowi Disebut All Out Dukung Persiapan Pemilu 2024
Tiba-tiba, suaminya berteriak menyuruh dia untuk keluar karena Presiden Jokowi sudah ada di depan rumah mereka. Margaretha menangis menyambut kedatangan Presiden. Dia menyebut orang nomor satu di Indonesia itu duduk di dalam rumah dan berbincang dengan mereka.
"Ibu kerja apa? Bapak kerja apa? Saya bilang bapak tukang, orang butuh dulu baru bapak pergi, kalau tidak bapak di rumah. Lalu kami duduk diam," kata Margaretha.
Mendengar cerita itu, Presiden pun memberikan uang tunai sebesar Rp5 juta dan sembako. Dia tidak henti-henti mengucapkan terima kasih kepada Presiden.
Kebahagiaan Margaretha sama dengan yang dirasakan oleh Yunance Katarina, 42. Dia menjelaskan, dua anggotas Paspampres datang dari dua arah, lalu berhenti di rumah milik Margaretha untuk meminjam toilet.
Sepuluh menit berselang, Presiden muncul. Kejadian itu berlangsung pada pukul 20.51 Wita di RT 09 RW 03 Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, tepatnya di Gang Kaget.
"Mulai hari ini, gang ini kami namakan Gang Jokowi," kata dia berteriak kegirangan.
Yunance menyebut kehadiran Presiden Joko Widodo di malam hari itu mengobati rasa rindu warga yang sangat ingin bertemu Presiden. Dia tak menyangka sosok Presiden Joko Widodo sangat halus dan lembut dalam berkata pun bersikap.
Sebagai bentuk ucapan terima kasih atas perjumpaan mereka, Yunance memberikan dua buah baju bertuliskan Ema Kami yang dalam bahasa Indonesia berarti Bapa Kami. Baju itu merupakan baju yang hendak dijual untuk mencari dana bagi gereja di Kupang Timur.
"Saya jelaskan arti dari baju itu. Saya bilang satu untuk Bapak (Presiden Jokowi), satu untuk ibu Iriana. Lalu Bapak bilang: Luar biasa ya saya," kata Yunance menirukan ucapan Presiden.
Baca: Jokowi Instruksikan Transparansi Pemusnahan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa
Menurut Yunance, Presiden Joko Widodo juga berkunjung juga rumah lain dalam gang tersebut. Dalam video yang direkam oleh anak dari Margaretha yang bernama Novita, tampak Presiden mengenakan jaket merah bertuliskan G20. Presiden pun meminta izin terlebih dulu sebelum masuk ke rumah.
"Boleh masuk?" tanya Presiden. Begitu dipersilakan masuk, Presiden mengatakan rumah itu bagus. Walau dengan bantuan cahaya senter dari telepon genggam, Presiden duduk dengan nyaman dan berbincang dengan keluarga.
Ende: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) berkunjung ke rumah warga di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (
NTT), pada Selasa malam, 31 Mei 2022. Kedatangan Jokowi untuk memberikan bantuan uang tunai dan sembako.
"Saya bilang, Bapak (Presiden Jokowi) terima kasih sudah datang keadaan kami yang begini, datang tiba-tiba. Bapak kasih kami uang lima juta. Saya bilang saya tidak bisa balas apa-apa," kata seorang warga, Margaretha Ripi, 54, di Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, Selasa, 31 Mei 2022.
Margaretha bercerita bagaimana kelembutan Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mampir ke rumahnya. Awalnya, seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) datang dan menyampaikan niat untuk meminjam toilet. Margaretha pun tak berpikir yang aneh-aneh terkait kedatangan pengawal Presiden itu.
Baca:
Bertemu KPU, Jokowi Disebut All Out Dukung Persiapan Pemilu 2024
Tiba-tiba, suaminya berteriak menyuruh dia untuk keluar karena Presiden Jokowi sudah ada di depan rumah mereka. Margaretha menangis menyambut kedatangan Presiden. Dia menyebut orang nomor satu di Indonesia itu duduk di dalam rumah dan berbincang dengan mereka.
"Ibu kerja apa? Bapak kerja apa? Saya bilang bapak tukang, orang butuh dulu baru bapak pergi, kalau tidak bapak di rumah. Lalu kami duduk diam," kata Margaretha.
Mendengar cerita itu, Presiden pun memberikan uang tunai sebesar Rp5 juta dan sembako. Dia tidak henti-henti mengucapkan terima kasih kepada Presiden.