Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Epidemiolog: Keputusan Memperpanjang PPKM Harus Disertai Peningkatan Testing

Antara, MetroTV • 10 Agustus 2021 08:22
Jakarta: Keputusan pemerintah mempertahankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis level hingga 16 Agustus sudah tepat. Namun, harus disertai dengan peningkatan testing yang signifikan.
 
"Saya optimistis kasus bisa semakin menurun apalagi 3T (testing, tracing, and treatment) diperbaiki dan cakupan vaksinasi ditingkatkan dengan cepat," ujar Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan, melansir Antara, Selasa, 10 Agustus 2021.
 
Iwan pun mengaku setuju dengan keputusan pemerintah yang memperpanjang PPKM itu. "Karena sesuai dengan hasil pemantauan indikator PPKM-nya," ujar Iwan.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga menyambut positif keputusan pemerintah yang mempertahankan PPKM. "Bagus. Dipertahankan, bukan diperpanjang. Dipertahankan sesuai dengan levelnya. Yang 4 ke 4, yang 3 ke 3, yang 2 ke 2. Ya memang kondisinya belum bisa diturunkan levelnya," kata Pandu Riono.
 
Menurut dia, level PPKM baru bisa diturunkan jika semua indikator yang terkait seperti jumlah kasus harian, tingkat kematian, 3 T, hingga hunian rumah sakit serta isolasi sudah membaik. "Masyarakat harus patuh, harus ikuti protokol kesehatan, harus mengubah perilakunya," ujar Pandu Riono.
 
Pandu menilai PPKM perlu diperpanjang lagi jika sebagian masyarakatnya masih ada yang tidak mau menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). "Saran saya sih sebulan ini harus diketatkan," kata dia.
 
Sebab, jika dilonggarkan, kasus Covid-19 diyakininya akan meningkat lagi, dan pengetatan kembali dilakukan. Pandu pun mengajak masyarakat yang masih menolak PPKM untuk mematuhi kebijakan pemerintah itu. 
 
Sebab, kata dia, harus dipahami bahwa PPKM itu bukan keinginan semua pihak. "Jadi kan kalau kita melihat sudah banyak yang mati, rumah sakit penuh, ini kan jalan pintas yang harus dilakukan, terpaksa. Karena kalau enggak, rumah sakit akan bertambah penuh," imbuhnya.
 
Baca: PPKM di Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 23 Agustus
 
Dia pun melihat kasus Covid-19 sudah menurun di Jakarta. Sementara daerah lainnya, kata dia, belum secara signifikan. "Nanti Jakarta dilonggarkan, naik lagi, karena daerah-daerah sekitarnya masih tinggi," pungkasnya.

Sejalan rekomendasi ahli

Keputusan mempertahankan PPKM juga sejalan dengan rekomendasi ahli. Hal ini diamini Dewan Pakar Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) DKI Jakarta Hermawan Saputra.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan