Fenomena supermoon. Foto: AFP/Remy Gabalda.
Fenomena supermoon. Foto: AFP/Remy Gabalda.

Mengenal Fenomena Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon

inten Suhartien • 30 Januari 2018 17:25
Jakarta: Usai gerhana matahari total, fenomena supermoon akan kembali disaksikan masyarakat Indonesia. Fenomena yang dapat dilihat dengan mata telanjang oleh masyarakat pada 31 Januari 2018 itu merupakan gerhana bulan total dengan posisi bulan yang sangat dekat dengan bumi.
 
Lantaran jarak yang sangat dekat, fenomena supermoon 16 persen lebih terang dibanding full moon. Bahkan dilansir dari timeanddate.com, supermoon lebih terang hingga 30 persen dibanding mikro full moon.
 
Supermoon bukan istilah astronomi secara resmi. Istilah supermoon dicetuskan oleh astrologer bernama Richard Nolle pada 1979. Besok, masyarakat di wilayah Amerika Utara, Australia, Asia termasuk Indonesia bisa menyaksikan supermoon. Lewat keterangan tertulis, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, proses gerhana bulan total akan dimulai pukul 18.48 WIB saat bagian bawah purnama mulai tertutupi oleh bayangan bumi. Kemudian pada pukul 19.52 WIB, seluruh purnama akan masuk ke bayangan inti bulan sebagai awal dari gerhana bulan total sehingga bulan akan menjadi gelap kemerahan.

Baca juga: TMII Incar 50 Ribu Pengunjung Saat Supermoon
 
Warna merah itu disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi. Masyarakat dapat mengamati puncak fenomena ini pada pukul 20.29 WIB dan berakhir pada pukul 21.08 WIB.
 
Pada 31 Januari 2018, bulan akan menghadirkan tiga fenomena sekaligus yaitu supermoon, blue moon, dan blood moon. Jika supermoon merupakan fenomena ketika posisi bulan berada sangat dekat dengan bumi, maka blue moon adalah istilah untuk bulan purnama yang terjadi selama dua kali dalam satu bulan kalender masehi. Sedangkan blood moon merupakan posisi sejajar antara matahari, bumi, dan bulan.
 
"Fenomena ini sangat langka dan hanya terulang lebih dari 150 tahun lagi. Silakan bagi masyarakat yang ingin menikmatinya, karena fenomena ini aman untuk dilihat dengan mata telanjang layaknya mengamati bulan purnama seperti biasa," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa, 30 Januari 2018.
 
Baca juga: Sore Ini Bulan Lebih Dekat dengan Bumi
 
Namun demikian, BMKG memprediksi akan terjadi potensi hujan dan angin dengan kecepatan tinggi hingga 3 Februari 2018. Lokasi yang berpotensi hujan dan angin adalah Aceh, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, serta Jawa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan