Manado: Jarak terdekat antara bulan dan bumi terjadi sore ini. Jaraknya berada 358.995 kilometer dari bumi.
"Sementara untuk besok, jarak bulan agak menjauh, bergeser pada jarak 360.884 kilometer," kata Staf Operasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara (Sulut) Sandy Nur Eko Wibowo kepada Medcom.id, di kantornya, Jalan Harapan, Manado, Selasa, 30 Januari 2018.
Sandy juga mengatakan, fenomena super blue blood moon atau supermoon mempunyai dampak umum terhadap bumi, yakni pasang surut air laut. Di mana, permukaan air laut akan meningkat daripada biasanya.
"Besok posisi itu posisi bulan cenderung lebih dekat dari bumi atau disebut perige. Nah jarak yang makin dekat ini, secara otomotis gravitasi bulan ke bumi akan lebih kuat sehingga memengaruhi peningkatan permukaan laut," kata Wibowo.
Dia juga mengatakan, peningkatan air laut diprediksi tidak akan membayakan bagi warga yang berada di wilayah pesisir Sulut.
"Sehingga masyarakat Sulut tak perlu khawatir dengan fenomena ini," ujarnya.
Di sisi lain, untuk menikmati fenomena ini, Wibowo mengatakan, supermoon bisa disaksikan di seluruh wilayah Sulut, jika cuaca cerah.
"Prediksi untuk besok, berawan. Tapi mudah-mudah cerah. Kami sendiri melakukan pengamatan terbatas di kantor. Agar lebih menikmati, sebaiknya kurangi cahaya di sekitar seperti mematikan lampu rumah. Tidak perlu pakai alat untuk melihat fenomena itu karena ini aman tidak seperti pada gerhana matahari," kata Wibowo.
Manado: Jarak terdekat antara bulan dan bumi terjadi sore ini. Jaraknya berada 358.995 kilometer dari bumi.
"Sementara untuk besok, jarak bulan agak menjauh, bergeser pada jarak 360.884 kilometer," kata Staf Operasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara (Sulut) Sandy Nur Eko Wibowo kepada Medcom.id, di kantornya, Jalan Harapan, Manado, Selasa, 30 Januari 2018.
Sandy juga mengatakan, fenomena super blue blood moon atau supermoon mempunyai dampak umum terhadap bumi, yakni pasang surut air laut. Di mana, permukaan air laut akan meningkat daripada biasanya.
"Besok posisi itu posisi bulan cenderung lebih dekat dari bumi atau disebut perige. Nah jarak yang makin dekat ini, secara otomotis gravitasi bulan ke bumi akan lebih kuat sehingga memengaruhi peningkatan permukaan laut," kata Wibowo.
Dia juga mengatakan, peningkatan air laut diprediksi tidak akan membayakan bagi warga yang berada di wilayah pesisir Sulut.
"Sehingga masyarakat Sulut tak perlu khawatir dengan fenomena ini," ujarnya.
Di sisi lain, untuk menikmati fenomena ini, Wibowo mengatakan, supermoon bisa disaksikan di seluruh wilayah Sulut, jika cuaca cerah.
"Prediksi untuk besok, berawan. Tapi mudah-mudah cerah. Kami sendiri melakukan pengamatan terbatas di kantor. Agar lebih menikmati, sebaiknya kurangi cahaya di sekitar seperti mematikan lampu rumah. Tidak perlu pakai alat untuk melihat fenomena itu karena ini aman tidak seperti pada gerhana matahari," kata Wibowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)