medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Eka Sumadi menonaktifkan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke. Langkah itu dilakukan menyusul insiden kebakaran kapal Zahro Express yang menewaskan 23 orang.
"Kami sudah bebas tugaskan syahbandar. Syahbandar akan kita klarifikasi, tanya, sejauh mana SOP yang ada dijalankan di lapangan," kata Budi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).
Menurut Budi, dalam waktu tiga hari ke depan, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) serta PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) akan dilibatkan untuk melayani penyeberangan ke Kepulauan Seribu. Untuk itu, Kemenhub berencana menguji kelaikan sejumlah kapal di Pelabuhan Muara Angke.
"Kapal yang dinyatakan laik beroperasi akan dapat terus berlayar. Kita harapkan kapal rakyat meningkatkan pelayanan baik safety atau kenyamanan," ujar dia.
Baca: Basarnas Memfokuskan Pencarian 1 Mil dari Area Kapal Terbakar
Budi menjelaskan, KSOP Muara Angke berwenang membuat manifes penumpang. Di dalam Surat Persetujuan Berlayar (SPB) tercatat manifes penumpang kapal Zahro Express sebanyak 100 orang. Setelah insiden terjadi, jumlah korban penumpang kapal lebih dari 100 orang.
"Nanti KNKT akan melakukan klarifikasi soal itu. Selama ini kita hanya dapatkan angka itu dari katanya katanya. Sebaiknya kita beri kewenangan KNKT yang melakukan investigasi," pungkas Budi.
Baca: 19 Korban Kapal Zahro Express Masih Dirawat
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu terbakar, Minggu 1 Januari 2017. kapal terbakar diduga mengalami masalah pada mesin.
Informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, kapal diketahui terbakar pada pukul 08.30 WIB. Percikan api diduga berasal dari bagian mesin kapal yang mampu memuat maksimal 250 orang penumpang ini.
medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Eka Sumadi menonaktifkan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke. Langkah itu dilakukan menyusul insiden kebakaran kapal Zahro Express yang menewaskan 23 orang.
"Kami sudah bebas tugaskan syahbandar. Syahbandar akan kita klarifikasi, tanya, sejauh mana SOP yang ada dijalankan di lapangan," kata Budi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).
Menurut Budi, dalam waktu tiga hari ke depan, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) serta PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) akan dilibatkan untuk melayani penyeberangan ke Kepulauan Seribu. Untuk itu, Kemenhub berencana menguji kelaikan sejumlah kapal di Pelabuhan Muara Angke.
"Kapal yang dinyatakan laik beroperasi akan dapat terus berlayar. Kita harapkan kapal rakyat meningkatkan pelayanan baik safety atau kenyamanan," ujar dia.
Baca: Basarnas Memfokuskan Pencarian 1 Mil dari Area Kapal Terbakar
Budi menjelaskan, KSOP Muara Angke berwenang membuat manifes penumpang. Di dalam Surat Persetujuan Berlayar (SPB) tercatat manifes penumpang kapal Zahro Express sebanyak 100 orang. Setelah insiden terjadi, jumlah korban penumpang kapal lebih dari 100 orang.
"Nanti KNKT akan melakukan klarifikasi soal itu. Selama ini kita hanya dapatkan angka itu dari katanya katanya. Sebaiknya kita beri kewenangan KNKT yang melakukan investigasi," pungkas Budi.
Baca: 19 Korban Kapal Zahro Express Masih Dirawat
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu terbakar, Minggu 1 Januari 2017. kapal terbakar diduga mengalami masalah pada mesin.
Informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, kapal diketahui terbakar pada pukul 08.30 WIB. Percikan api diduga berasal dari bagian mesin kapal yang mampu memuat maksimal 250 orang penumpang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)