Jakarta: Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyambangi Media Group bersama jajaran. Jenderal bintang tiga itu meminta masukan agar Korps Bhayangkara menjadi lebih baik.
Gatot mengatakan kunjungan ke Media Group bukan pertama kalinya dilakukan. Kepolisian kerap silaturahmi dengan media memperkuat sinergitas.
"Tentunya kami juga ingin mendapatkan masukan saran dari bapak ibu terhadap kondisi perkembangan situasi Polri," kata Gatot di Ruang Meeting Executive Lantai 5 Gedung Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca: Kapolri Diminta Cegah Tindakan Represif pada Aksi Kebebasan Berpendapat
Gatot mengatakan pemberitaan terhadap Polri saat ini lebih banyak tone negatif. Padahal anggota Polri telah kerja keras dari pagi, siang, dan malam bersama TNI, Pemerintah Daerah (Pemda), serta rekan media melakukan pengendalian covid-19.
Bahkan, ada anggota Polri yang meninggal dunia kena covid-19. Polri ingin kerja keras itu dihargai.
"Tapi, karena perbuatan-perbuatan beberapa oknum tertentu yang viral, ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Lalu, siapa yang bisa memperbaiki ya Polri sendiri," ungkap mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Wakapolri menyambangi Media Group/Medcom.id/Siti Yona
Gatot mengaku telah melakukan pengawasan melekat kepada seluruh anggota. Pengawasan itu harus dilakukan berjenjang. Dengan begitu, pimpinan di daerah-daerah tahu yang dilakukan anak buah. Sehingga tidak ada ketimpangan.
"Personel Polri itu semuanya kalau ditambah dengan PNS ada 437.151 orang. Ini perangainya macam-macam, kalau kita ada pengawasan kuat bisa kita minimalisasi (pelanggaran)," ucapnya.
Gatot menyebut sejatinya Polri langsung menindak tegas anggota yang terbukti melakukan pelanggaran. Hanya saja, kata dia, pemberitaan di media massa itu lebih banyak menayangkan permintaan maaf Polri dan pelanggaran yang dilakukan anggota.
"Tindakan tegas kepada anggota tidak mencuri media, mungkin bisa berikan masukan terkait dengan semua itu. Sehingga, kita bisa sampaikan kepada jajaran kita," tutur Gatot.
Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun menyambut hangat kedatangan Wakapolri Komjen Gatot dan jajaran. Menurutnya, pemberitaan kepolisian termasuk tinggi di Media Group.
"Pertama peristiwanya banyak, masyarakat membutuhkan itu. Maka memang karena tinggi, berita baiknya banyak dan berita jeleknya juga banyak," kelakar Don Bosco.
Don Bosco mengakui banyak informasi buruk terkait kepolisian yang viral di media sosial. Dia menyarankan polisi cepat menanggapi informasi itu, agar masyarakat dapat menerima informasi secara utuh.
"Kita ingin berita ini segera ditanggapi agar publik cepat tahu yang sebenarnya terjadi," ungkap Don Bosco
Pemimpin Redaksi Media Indonesia, Gaudensius Suhardi, meminta kepolisian jujur dalam menyampaikan informasi kepada awak media. Kemudian, Polri diminta tidak hanya mengumbar tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan pelanggaran.
"Tapi juga sampaikan bagaimana perlakuan terhadap korbannya. Nasib korban ini penting," ucap Gaudensius.
Kunjungan Wakapolri ke Media Group ini didampingi sejumlah pejabat utama Polri. Antara lain Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung, Kardapes Brigjen Jawari, Karo Provos DivPropam Porli Brigjen Beny Ali, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Don Bosco Selamun hadir bersama Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Nunung Setiyani, Pemimpin Redaksi Media Indonesia Gaudensius Suhardi, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Firdaus Hidayat, dan Kepala Departemen Pemberitaan Medcom.id, Wandi Yusuf.
Jakarta:
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyambangi Media Group bersama jajaran. Jenderal bintang tiga itu meminta masukan agar Korps Bhayangkara menjadi lebih baik.
Gatot mengatakan kunjungan ke
Media Group bukan pertama kalinya dilakukan.
Kepolisian kerap silaturahmi dengan media memperkuat sinergitas.
"Tentunya kami juga ingin mendapatkan masukan saran dari bapak ibu terhadap kondisi perkembangan situasi Polri," kata Gatot di Ruang Meeting Executive Lantai 5 Gedung Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca:
Kapolri Diminta Cegah Tindakan Represif pada Aksi Kebebasan Berpendapat
Gatot mengatakan pemberitaan terhadap Polri saat ini lebih banyak
tone negatif. Padahal anggota Polri telah kerja keras dari pagi, siang, dan malam bersama TNI, Pemerintah Daerah (Pemda), serta rekan media melakukan pengendalian covid-19.
Bahkan, ada anggota Polri yang meninggal dunia kena covid-19. Polri ingin kerja keras itu dihargai.
"Tapi, karena perbuatan-perbuatan beberapa oknum tertentu yang viral, ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Lalu, siapa yang bisa memperbaiki ya Polri sendiri," ungkap mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Wakapolri menyambangi Media Group/Medcom.id/Siti Yona
Gatot mengaku telah melakukan pengawasan melekat kepada seluruh anggota. Pengawasan itu harus dilakukan berjenjang. Dengan begitu, pimpinan di daerah-daerah tahu yang dilakukan anak buah. Sehingga tidak ada ketimpangan.
"Personel Polri itu semuanya kalau ditambah dengan PNS ada 437.151 orang. Ini perangainya macam-macam, kalau kita ada pengawasan kuat bisa kita minimalisasi (pelanggaran)," ucapnya.
Gatot menyebut sejatinya Polri langsung menindak tegas anggota yang terbukti melakukan pelanggaran. Hanya saja, kata dia, pemberitaan di media massa itu lebih banyak menayangkan permintaan maaf Polri dan pelanggaran yang dilakukan anggota.
"Tindakan tegas kepada anggota tidak mencuri media, mungkin bisa berikan masukan terkait dengan semua itu. Sehingga, kita bisa sampaikan kepada jajaran kita," tutur Gatot.
Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun menyambut hangat kedatangan Wakapolri Komjen Gatot dan jajaran. Menurutnya, pemberitaan kepolisian termasuk tinggi di Media Group.
"Pertama peristiwanya banyak, masyarakat membutuhkan itu. Maka memang karena tinggi, berita baiknya banyak dan berita jeleknya juga banyak," kelakar Don Bosco.
Don Bosco mengakui banyak informasi buruk terkait kepolisian yang viral di media sosial. Dia menyarankan polisi cepat menanggapi informasi itu, agar masyarakat dapat menerima informasi secara utuh.
"Kita ingin berita ini segera ditanggapi agar publik cepat tahu yang sebenarnya terjadi," ungkap Don Bosco
Pemimpin Redaksi Media Indonesia, Gaudensius Suhardi, meminta kepolisian jujur dalam menyampaikan informasi kepada awak media. Kemudian, Polri diminta tidak hanya mengumbar tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan pelanggaran.
"Tapi juga sampaikan bagaimana perlakuan terhadap korbannya. Nasib korban ini penting," ucap Gaudensius.
Kunjungan Wakapolri ke Media Group ini didampingi sejumlah pejabat utama Polri. Antara lain Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung, Kardapes Brigjen Jawari, Karo Provos DivPropam Porli Brigjen Beny Ali, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Don Bosco Selamun hadir bersama Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Nunung Setiyani, Pemimpin Redaksi Media Indonesia Gaudensius Suhardi, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Firdaus Hidayat, dan Kepala Departemen Pemberitaan Medcom.id, Wandi Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)