medcom.id, Bekasi: Rumah berdinding keramik hitam di Desa Buni Karya, Babelan, Kabupaten Bekasi itu tampak tak berpenghuni. Pintu dan jendela hijau di sekeliling rumah tertutup rapat, terkunci.
Di bagian depan, sofa cokelat dan meja kaca diselimuti debu. Ada pula satu buah dispenser dengan galon yang dibiarkan kosong. Sementara di sebelahnya, barang-barang tak terpakai menumpuk tak beraturan.
Madrais, demikian nama pemilik rumah. Ia adalah kiai pimpinan Pondok Pesantren Darul Amal Babelan yang berlokasi di sebelah rumah tersebut. Madrais adalah ayah dari Minhati Madrais, istri pimpinan teroris Marawi, Omar Khayyam Maute.
Salah seorang tetangga Madrais mengungkap, pemilik rumah sedang pergi. “Sudah sekitar seminggu tidak terlihat. Tinggal di sana sama istrinya,” ungkap tetangga yang disapa "Pakde" kepada Metrotvnews.com, Selasa, 7 November 2017.
Secara keseluruhan, rumah ini memiliki lima pintu bercat hijau, satu di depan dan empat di bagian kanan. Jendela berbagai ukuran dan model juga menghias keliling rumah. Salah satu jendela di kanan rumah tampak tidak tertutup sempurna dan dapat terbuka jika ditarik dari luar.
Tirai salah satu jendela berkaca besar tampak tersingkap dari dalam. Di sini terlihat ruang pertama di balik pintu depan adalah ruang tamu bercat biru. Terdapat sofa cokelat dan lampu gantung menghias langit-langit ruangan.
Bagian kiri rumah terdapat garasi dengan gerbang tertutup. Namun, tidak ada kendaraan yang terparkir. Sementara itu, bagian belakang rumah tampak sedang direnovasi.
Baca: Lima Anggota Densus 88 akan Temui Minhati di Filipina
Di sebelah rumah ini, terdapat rumah lain berlantai dua. Menurut keterangan Pakde, rumah ini milik saudara Minhati. Lampu rumah ini tampak menyala dan sebuah mobil hitam keluar dari garasinya.
Tampak pula perempuan berbaju kuning membukakan gerbang untuk keluar masuk mobil. Namun, saat dikonfirmasi apakah pemilik rumah anggota keluarga Minhati, ia enggan berkomentar.
“Enggak tahu (siapa pemilik rumah),” kata dia.
Baca: Polisi Dalami Jaringan Minhati dan Ilham
Minhati Madrais ditangkap petugas gabungan kepolisian Filipina pada 5 November 2017 pukul 09:30 waktu setempat. Dia dicokok bersama enam orang anaknya.
Dari penangkapan Minhati, kepolisian setempat menyita barang bukti berupa empat blasting cap, dua unit detonating cord dan satu time fuse. Didapati pula paspor atas nama Minhati yang telah habis masa berlakunya.
Minhati lahir di Bekasi pada 9 Juni 1981. Ia berangkat ke Filipina dengan nomor paspor A 2093379. Minhati diduga tiba di Manila pada 2015 dengan masa berlaku visa hingga 30 Januari 2017.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNGMLxpk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Bekasi: Rumah berdinding keramik hitam di Desa Buni Karya, Babelan, Kabupaten Bekasi itu tampak tak berpenghuni. Pintu dan jendela hijau di sekeliling rumah tertutup rapat, terkunci.
Di bagian depan, sofa cokelat dan meja kaca diselimuti debu. Ada pula satu buah dispenser dengan galon yang dibiarkan kosong. Sementara di sebelahnya, barang-barang tak terpakai menumpuk tak beraturan.
Madrais, demikian nama pemilik rumah. Ia adalah kiai pimpinan Pondok Pesantren Darul Amal Babelan yang berlokasi di sebelah rumah tersebut. Madrais adalah ayah dari Minhati Madrais, istri pimpinan teroris Marawi, Omar Khayyam Maute.
Salah seorang tetangga Madrais mengungkap, pemilik rumah sedang pergi. “Sudah sekitar seminggu tidak terlihat. Tinggal di sana sama istrinya,” ungkap tetangga yang disapa "Pakde" kepada
Metrotvnews.com, Selasa, 7 November 2017.
Secara keseluruhan, rumah ini memiliki lima pintu bercat hijau, satu di depan dan empat di bagian kanan. Jendela berbagai ukuran dan model juga menghias keliling rumah. Salah satu jendela di kanan rumah tampak tidak tertutup sempurna dan dapat terbuka jika ditarik dari luar.
Tirai salah satu jendela berkaca besar tampak tersingkap dari dalam. Di sini terlihat ruang pertama di balik pintu depan adalah ruang tamu bercat biru. Terdapat sofa cokelat dan lampu gantung menghias langit-langit ruangan.
Bagian kiri rumah terdapat garasi dengan gerbang tertutup. Namun, tidak ada kendaraan yang terparkir. Sementara itu, bagian belakang rumah tampak sedang direnovasi.
Baca: Lima Anggota Densus 88 akan Temui Minhati di Filipina
Di sebelah rumah ini, terdapat rumah lain berlantai dua. Menurut keterangan Pakde, rumah ini milik saudara Minhati. Lampu rumah ini tampak menyala dan sebuah mobil hitam keluar dari garasinya.
Tampak pula perempuan berbaju kuning membukakan gerbang untuk keluar masuk mobil. Namun, saat dikonfirmasi apakah pemilik rumah anggota keluarga Minhati, ia enggan berkomentar.
“Enggak tahu (siapa pemilik rumah),” kata dia.
Baca: Polisi Dalami Jaringan Minhati dan Ilham
Minhati Madrais ditangkap petugas gabungan kepolisian Filipina pada 5 November 2017 pukul 09:30 waktu setempat. Dia dicokok bersama enam orang anaknya.
Dari penangkapan Minhati, kepolisian setempat menyita barang bukti berupa empat blasting cap, dua unit detonating cord dan satu time fuse. Didapati pula paspor atas nama Minhati yang telah habis masa berlakunya.
Minhati lahir di Bekasi pada 9 Juni 1981. Ia berangkat ke Filipina dengan nomor paspor A 2093379. Minhati diduga tiba di Manila pada 2015 dengan masa berlaku visa hingga 30 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)