Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express Aldrin Dalimunte -- MTVN/Ilham Wibowo
Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express Aldrin Dalimunte -- MTVN/Ilham Wibowo

KNKT Fokus Cari Sumber Api di KM Zahro

Ilham wibowo • 02 Januari 2017 16:46
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) fokus mencari musabab api membakar Kapal Motor Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Hasil penemuan nantinya bisa menentukan fungsi peralatan kapal yang digunakan.
 
"Diduga ada malfungsi dari titik (api) itu muncul. Kesulitan kami mengingat barang bukti minim," kata Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express Aldrin Dalimunte di Muara Angke, Senin (2/1/2017).
 
Menurut Aldrin, kesulitan dari investigasi adalah minimnya barang bukti. Kapal penumpang dengan kabin tertutup berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc ini terbakar hangus hingga 90 persen. Saat ini, tim baru mengantongi data profil kapal yang digunakan sejak 2013 itu.

(Baca: Keberadaan Alat Pemadam Dipertanyakan)
 
Data ivestigasi awal, kapal Zahro Express berlayar dengan satu mesin merk Nisan dengan kekuatan 500 Mph. "Kapal bergerak menggunakan satu mesin yang dipakai juga untuk mendapatkan power AC kapal," jelas Aldrin.
 
Kapal, lanjut Aldrin, mesti mengangkut 300 liter bahan bakar jenis solar untuk melakukan perjalanan dari dan ke Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Material kapal diketahui menggunakan kayu yang dilapisi fiber glass.
 
"Kami akan identifikasi juga material kapal," ujar Aldrin.
 
Menurutnya, KNKT mesti berhati-hati membuat kesimpulan terkait peristiwa ini. Hasil investigasi harus akurat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
 
"Penyelidikan kami bisa rampung semua dua hingga tiga bulan ke depan," kata dia.
 
(Baca: KNKT Survei Profil Kapal Zahro Express)
 
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu terbakar pada Minggu, 1 Januari 2017. Kapal diduga terbakar karena mengalami masalah pada mesin.
 
Informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, kapal terbakar pada pukul 08.30 WIB. Percikan api diduga berasal dari bagian mesin kapal yang mampu memuat maksimal 250 orang penumpang ini.
 
Sampai saat ini, jumlah korban tewas berjumlah 23 orang. Dua jenazah sudah berhasil diindentifikasi dan dijemput keluarganya untuk dimakamkan. Sedangkan, 20 lainnya masih dilakukan identifikasi di RS Polri. Sebaian korban selamat masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jakarta.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan