medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi terbakarnya kapal Zahro Express. Tim masih fokus mencari penyebab kapal terbakar.
Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express Capt. Aldrin Dalimunte menuturkan, pihaknya telah menganalisa penyebab peristiwa ini dari jenis kapal serupa. Menurutnya, kapal Zahro Express tersebut memiliki kabin tertutup dengan dua akses pintu masuk.
"Pagi tadi telah kita survei analisa dengan kapal sejenis yang tidak jauh beda dengan kontruksi kapal, dan mesin kapal Zahro," kata Aldrin di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).
Baca: Satu Jenazah Diduga Korban KM Zahro Express Dibawa ke RS Polri
Kabin tertutup kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc ini dimaksudkan untuk menambah kenyamanan penumpang. Kabin tertutup juga untuk menunjang fasilitas kapal.
"Punya kabin tertutup, karena mereka gunakan AC," ujar Ketua Subkomite Investigasi Pelayaran KNKT ini.
Nahas, kabin tertutup yang dibuat oleh sebuah pabrik di Pulau Todung ini ini menyebabkan penumpang kesulitan mencari akses evakuasi.
"Pada saat kejadian, penumpang berdesakan di pintu depan dan belakang. Kapal lain evakuasi penumpang bisa lewat jendela karena tidak ada AC," paparnya.
Sebanyak 23 orang tewas akibat terbakarnya KM Zahro Express. Sementara itu, belasan korban kapal Zahro Express masih dirawat di beberapa rumah sakit.
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi terbakarnya kapal Zahro Express. Tim masih fokus mencari penyebab kapal terbakar.
Ketua Tim Investigasi Pelayaran Zahro Express Capt. Aldrin Dalimunte menuturkan, pihaknya telah menganalisa penyebab peristiwa ini dari jenis kapal serupa. Menurutnya, kapal Zahro Express tersebut memiliki kabin tertutup dengan dua akses pintu masuk.
"Pagi tadi telah kita survei analisa dengan kapal sejenis yang tidak jauh beda dengan kontruksi kapal, dan mesin kapal Zahro," kata Aldrin di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).
Baca: Satu Jenazah Diduga Korban KM Zahro Express Dibawa ke RS Polri
Kabin tertutup kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc ini dimaksudkan untuk menambah kenyamanan penumpang. Kabin tertutup juga untuk menunjang fasilitas kapal.
"Punya kabin tertutup, karena mereka gunakan AC," ujar Ketua Subkomite Investigasi Pelayaran KNKT ini.
Nahas, kabin tertutup yang dibuat oleh sebuah pabrik di Pulau Todung ini ini menyebabkan penumpang kesulitan mencari akses evakuasi.
"Pada saat kejadian, penumpang berdesakan di pintu depan dan belakang. Kapal lain evakuasi penumpang bisa lewat jendela karena tidak ada AC," paparnya.
Sebanyak 23 orang tewas akibat terbakarnya KM Zahro Express. Sementara itu, belasan korban kapal Zahro Express masih dirawat di beberapa rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
