medcom.id, Jakarta: Kepolisian berupaya menyelesaikan identifikasi korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express dalam dua hari kedepan. Saat ini, tinggal delapan korban yang masih belum teridentifikasi.
"Mudah-mudahan besok atau lusa bisa diidentifikasi semua. Semakin cepat semakin baik," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Didi Agus di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017).
Agus menjelaskan, proses identifikasi di RS Polri termasuk cepat di seluruh dunia. Didi pun mencontohkan, di beberapa negara lain proses identifikasi korban yang terbakar bisa memakan waktu selama tiga bulan.
"Misalnya, seperti kasus kecelakaan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Itu membutuhkan waktu beberapa bulan," jelas Agus.
Baca: Delapan Jenazah Korban Zahro Express Belum Teridentifikasi
Didi mengakui pihaknya sempat menemui kendala untuk mendapatkan data ante mortem dari para korban. Sementara, untuk data post mortem telah mengantongi sejak 2 Januari.
Oleh karena itu, Agus meminta keluarga para korban untuk menyerahkan data ante mortem kepada pihaknya agar proses identifikasi bisa berjalan lebih cepat. Namun, Ia pun sadar tidak mudah bagi keluarga korban untuk mengumpulkan data-data ante mortem.
"Psikisnya masih bersedih, makanya kami minta data-data itu secara persuasif. Kami akan minta (data ante mortem) sesegera mungkin," pungkas Agus.
Sejauh ini, sebanyak 15 jenazah terbakarnya Kapal Motor Zahro Express telah teridentifikasi. Kini, tersisa delapan korban yang belum teridentifikasi.
Baca: Korban KM Zahro Express Ini Mengaku Belum Terima Bantuan
medcom.id, Jakarta: Kepolisian berupaya menyelesaikan identifikasi korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express dalam dua hari kedepan. Saat ini, tinggal delapan korban yang masih belum teridentifikasi.
"Mudah-mudahan besok atau lusa bisa diidentifikasi semua. Semakin cepat semakin baik," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Didi Agus di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017).
Agus menjelaskan, proses identifikasi di RS Polri termasuk cepat di seluruh dunia. Didi pun mencontohkan, di beberapa negara lain proses identifikasi korban yang terbakar bisa memakan waktu selama tiga bulan.
"Misalnya, seperti kasus kecelakaan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina. Itu membutuhkan waktu beberapa bulan," jelas Agus.
Baca:
Delapan Jenazah Korban Zahro Express Belum Teridentifikasi
Didi mengakui pihaknya sempat menemui kendala untuk mendapatkan data ante mortem dari para korban. Sementara, untuk data post mortem telah mengantongi sejak 2 Januari.
Oleh karena itu, Agus meminta keluarga para korban untuk menyerahkan data ante mortem kepada pihaknya agar proses identifikasi bisa berjalan lebih cepat. Namun, Ia pun sadar tidak mudah bagi keluarga korban untuk mengumpulkan data-data ante mortem.
"Psikisnya masih bersedih, makanya kami minta data-data itu secara persuasif. Kami akan minta (data ante mortem) sesegera mungkin," pungkas Agus.
Sejauh ini, sebanyak 15 jenazah terbakarnya Kapal Motor Zahro Express telah teridentifikasi. Kini, tersisa delapan korban yang belum teridentifikasi.
Baca:
Korban KM Zahro Express Ini Mengaku Belum Terima Bantuan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)