medcom.id, Bogor: Adi Syahrifudin, 25, salah satu korban terbakarnya Kapal Zahro Express masih dirawat di RS PMI Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Adi mengalami luka bakar serius di beberapa bagian tubuhnya.
Didampingi istrinya, Adi masih terbaring lemas. Beberapa bagian tubuh Adi yakni kedua lengan, bahu, leher dan telinganya masih dibalut perban.
"Sebelumnya saya dirawat di RSCM, tapi kan kasian istri saya yang ngurus harus bolak balik Jakarta Bogor. Makanya saya minta dipindah ke RS PMI," ujar Adi saat ditemui Rabu (4/1/2017).
Ditemani istrinya yang juga selamat dari peristiwa itu, Fitria, 20, Adi sempat menceritakan peristiwa yang ia alami. Saat kejadian, Adi mengaku tengah berada di dekat bagian mesin kapal.
"Tiba-tiba saja terjadi kebakaran, ABK atau nahkoda tak ada yang ngasih tahu. Cuma saya dengar ada yang teriak-teriak saja," kata Adi.
Adi juga menggambarkan kondisi kepanikan para penumpang kapal. Tanpa memikirkan pelampung, para penumpang termasuk Adi langsung meloncat ke laut.
Firasat buruk sebenarnya sudah dirasakan Adi dan beberapa penumpang Zahro Express. Beberapa kali kondisi mesin kapal yang berasap dan bau menjadi perbincangan para penumpang.
"Kalau jumlah penumpang kayaknya normal aja. Tapi sepertinya kapalnya gak laik operasi," tutur Adi.
Adi mengaku kondisinya saat ini sudah membaik. Hanya saja, dia sedikit mengeluhkan tanggung jawab pemilik kapal dan pemerintah yang hingga saat ini belum ia terima.
"Ini kan di jasa transportasi, pemerintah harusnya ada tanggapan," kata dia.
Adi dan Fitria yang tengah hamil dua bulan ini hendak berlibur dengan 55 orang lainnya di Pulau Tidung. Mereka berangkat bersama rombongan X-one, perusahaan bidang hiburan tempat Adi bekerja.
Dari total 57 orang rombongan, sebanyak dua di antaranya dipastikan meninggal dunia. Identitas keduanya yakni Jackson Wihelmus dan George Bernard Chirstopher.
medcom.id, Bogor: Adi Syahrifudin, 25, salah satu korban terbakarnya Kapal Zahro Express masih dirawat di RS PMI Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Adi mengalami luka bakar serius di beberapa bagian tubuhnya.
Didampingi istrinya, Adi masih terbaring lemas. Beberapa bagian tubuh Adi yakni kedua lengan, bahu, leher dan telinganya masih dibalut perban.
"Sebelumnya saya dirawat di RSCM, tapi kan kasian istri saya yang ngurus harus bolak balik Jakarta Bogor. Makanya saya minta dipindah ke RS PMI," ujar Adi saat ditemui Rabu (4/1/2017).
Ditemani istrinya yang juga selamat dari peristiwa itu, Fitria, 20, Adi sempat menceritakan peristiwa yang ia alami. Saat kejadian, Adi mengaku tengah berada di dekat bagian mesin kapal.
"Tiba-tiba saja terjadi kebakaran, ABK atau nahkoda tak ada yang ngasih tahu. Cuma saya dengar ada yang teriak-teriak saja," kata Adi.
Adi juga menggambarkan kondisi kepanikan para penumpang kapal. Tanpa memikirkan pelampung, para penumpang termasuk Adi langsung meloncat ke laut.
Firasat buruk sebenarnya sudah dirasakan Adi dan beberapa penumpang Zahro Express. Beberapa kali kondisi mesin kapal yang berasap dan bau menjadi perbincangan para penumpang.
"Kalau jumlah penumpang kayaknya normal aja. Tapi sepertinya kapalnya gak laik operasi," tutur Adi.
Adi mengaku kondisinya saat ini sudah membaik. Hanya saja, dia sedikit mengeluhkan tanggung jawab pemilik kapal dan pemerintah yang hingga saat ini belum ia terima.
"Ini kan di jasa transportasi, pemerintah harusnya ada tanggapan," kata dia.
Adi dan Fitria yang tengah hamil dua bulan ini hendak berlibur dengan 55 orang lainnya di Pulau Tidung. Mereka berangkat bersama rombongan X-one, perusahaan bidang hiburan tempat Adi bekerja.
Dari total 57 orang rombongan, sebanyak dua di antaranya dipastikan meninggal dunia. Identitas keduanya yakni Jackson Wihelmus dan George Bernard Chirstopher.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)