medcom.id, Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise berusaha mencegah kasus pemerkosaan terhadap pelajar di Bengkulu, terulang. Dia mengaku Kementerian punya langkah menurunkan angka kekerasan kepada perempuan dan anak.
Dia mengaku, sejatinya Kementerian memiliki satuan tugas menurunkan kekerasan ini. Satgas itu berada di tingkat kabupaten kota.
"(Satgas) bekerja sama dengan polwan, bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak, ada intelijen khusus yang bantu kami," kata Yohana di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/5/2016).
(Baca juga: Presiden Berharap Pemerkosa YY Dihukum Berat)
Tim ini, kata dia, bertugas mendeteksi kekerasan di akar rumput. Mereka juga akan menggelar penyuluhan tentang parenting education untuk pendekatan dengan masyarakat supaya sadar anak-anak harus dilindungi.
(Baca juga: Duka YY, Aktivis Ingatkan Tingginya Kejahatan Seksual di Jateng)
Yohana pun berencana bertemu keluarga YY, pelajar yang diperkosa dan dibunuh di Bengkulu. Dia akan berangkat Kamis 5 Mei. "Untuk memberikan kekuatan," terang dia.
<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="id"><p lang="in" dir="ltr">Kita semua berduka atas kepergian YY yg tragis. Tangkap & hukum pelaku seberat2nya. Perempuan & anak2 harus dilindungi dari kekerasan -Jkw</p>— Joko Widodo (@jokowi) <a href="https://twitter.com/jokowi/status/727699909705490432">4 Mei 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
YY meninggal setelah diperkosa 14 orang pria. Jenazahnya ditemukan pada Senin 4 April 2016, di pinggiran Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rajang Belong, Bengkulu.
(Baca juga: Negara Diminta Peka Isu Kejahatan Seksual)
medcom.id, Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise berusaha mencegah kasus pemerkosaan terhadap pelajar di Bengkulu, terulang. Dia mengaku Kementerian punya langkah menurunkan angka kekerasan kepada perempuan dan anak.
Dia mengaku, sejatinya Kementerian memiliki satuan tugas menurunkan kekerasan ini. Satgas itu berada di tingkat kabupaten kota.
"(Satgas) bekerja sama dengan polwan, bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak, ada intelijen khusus yang bantu kami," kata Yohana di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/5/2016).
(
Baca juga: Presiden Berharap Pemerkosa YY Dihukum Berat)
Tim ini, kata dia, bertugas mendeteksi kekerasan di akar rumput. Mereka juga akan menggelar penyuluhan tentang parenting education untuk pendekatan dengan masyarakat supaya sadar anak-anak harus dilindungi.
(
Baca juga: Duka YY, Aktivis Ingatkan Tingginya Kejahatan Seksual di Jateng)
Yohana pun berencana bertemu keluarga YY, pelajar yang diperkosa dan dibunuh di Bengkulu. Dia akan berangkat Kamis 5 Mei. "Untuk memberikan kekuatan," terang dia.
YY meninggal setelah diperkosa 14 orang pria. Jenazahnya ditemukan pada Senin 4 April 2016, di pinggiran Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rajang Belong, Bengkulu.
(
Baca juga: Negara Diminta Peka Isu Kejahatan Seksual)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)