Hal ini terungkap dalam riset Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang dimuat di Journal of Clinical Virology. LBM Eijkman memeriksa 1.973 pasien covid-19 yang berusia di bawah 18 tahun.
Penelitian tersebut digelar mulai Maret-November 2020. Penelitian dilakukan berdasarkan data dari 190 rumah sakit di sejumlah provinsi Indonesia.
LBM Eijkman mencatat 140 dari 208 kasus covid-19 pada anak tidak menunjukkan gejala. Sedangkan, 68 anak mengalami gejala.
Gejala yang paling banyak dilaporkan pada pasien anak positif covid-19 salah satunya batuk, dengan 57,4 persen. Kemudian, kelelahan 39,7 persen dan demam 36,8 persen.
Baca: Catat Bun, Anak Usia Mulai 12 Tahun Sudah Bisa Divaksin Sinovac
"Hanya 15 pasien anak-anak yang mempunyai gejala sesak nafas. Gejala covid-19 yang paling sering dilaporkan pada pasien dewasa," tulis akun Twitter resmi Eijkman dikutip pada Senin, 28 Juni 2021.
LBM Eijkman mencatat pneumonia yang dikonfirmasi oleh X-ray lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun sebesar 77 persen. Disusul kelompok usia 6-10 tahun sebesar 66,7 persen.
"Publikasi ini menunjukkan bahwa mayoritas anak-anak yang terinfeksi virus korona tidak mempunyai gejala atau hanya bergejala ringan," tulis Eijkman.
Baca: Pasien Anak Terpapar Covid-19 di DIY Kurang Diperhatikan
Meski begitu, anak-anak yang terkonfirmasi positif covid-19 mempunyai peran sangat besar pada transmisi virus di suatu populasi. Eijkman mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
Orang tua juga diminta tak meningkatkan risiko anak tertular covid-19 dengan tetap diam di rumah. Mengingat lonjakan kasus covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id