medcom.id, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merilis tiga biro travel haji dan umrah yang diduga menelantarkan jemaahnya, di antaranya PT Wisata Basmalah Tour and Travel-Bintaro. Ternyata Basmalah Tour sudah tidak aktif dan berubah nama.
Biro perjalanan itu sudah nonaktif sejak Oktober 2016. Namun, kantor yang beralamat di Ruko Grand Bintaro Permai B-2, Jalan Bintaro Permai Raya No. 1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan tetap buka.
Baca: Kantor Basmalah Travel Sepi
Harry, salah satu pegawai Basmalah mengatakan, pemilik perusahaan sudah membuat nama baru yakni Perjalanan Umrah Haji Indonesia (PUHI).
"Kalau Basmalah sudah nonaktif, tapi perusahananya masih ada, kan ada beberapa jemaahnya yang belum berangkat. Izinnya juga masih aktif," kata Harry kepada Metrotvnews.com di kantor Basmalah Travel di Jakarta, Rabu 6 September 2017.
Harry menjelaskan, penonaktifan Basmalah adalah inisiatif pemilik sendiri, Umi Anita, agar pengelolaan dana lebih terorganisir. Menurutnya, jemaah yang ingin mendaftar umrah atau haji melalui Basmalah akan diberangkatkan melalui PUHI.
"Basmalah nonaktif Oktober 2016, PUHI aktifnya juga mulai Oktober 2016. Jemaah dari Basmalah yang belum berangkat umrah berangkatnya lewat PUHI," ujarnya.
Baca: OJK Diminta Ikut Mengawasi Penyelenggaraan Umrah
Harry mengatakan, Basmalah Travel masih sering didatangi jemaah yang komplain karena ibadahnya tertunda. Pengelola berusaha memberangkatkan mereka sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
Ia mengungkapkan, penyebab tertundanya keberangkatan jemaah karena masalah visa dan tiket. "Jadi visa dan tiketnya yang dulu itu hangus, akhirnya harus beli baru, tapi detailnya saya kurang tahu," kata Harry.
Sebelumnya, YLKI merilis tiga biro travel haji dan umrah yang diduga menelantarkan jemaahnya, yakni Kafilah Rindu Kabah (PT Assyifa Mandiri Wisata), Hannien Tour (PT Usmaniah Hannien Tour), dan Basmalah Tour (PT Wisata Basmalah Tour and Travel-Bintaro).
medcom.id, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merilis tiga biro travel haji dan umrah yang diduga menelantarkan jemaahnya, di antaranya PT Wisata Basmalah Tour and Travel-Bintaro. Ternyata Basmalah Tour sudah tidak aktif dan berubah nama.
Biro perjalanan itu sudah nonaktif sejak Oktober 2016. Namun, kantor yang beralamat di Ruko Grand Bintaro Permai B-2, Jalan Bintaro Permai Raya No. 1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan tetap buka.
Baca:
Kantor Basmalah Travel Sepi
Harry, salah satu pegawai Basmalah mengatakan, pemilik perusahaan sudah membuat nama baru yakni Perjalanan Umrah Haji Indonesia (PUHI).
"Kalau Basmalah sudah nonaktif, tapi perusahananya masih ada, kan ada beberapa jemaahnya yang belum berangkat. Izinnya juga masih aktif," kata Harry kepada
Metrotvnews.com di kantor Basmalah Travel di Jakarta, Rabu 6 September 2017.
Harry menjelaskan, penonaktifan Basmalah adalah inisiatif pemilik sendiri, Umi Anita, agar pengelolaan dana lebih terorganisir. Menurutnya, jemaah yang ingin mendaftar umrah atau haji melalui Basmalah akan diberangkatkan melalui PUHI.
"Basmalah nonaktif Oktober 2016, PUHI aktifnya juga mulai Oktober 2016. Jemaah dari Basmalah yang belum berangkat umrah berangkatnya lewat PUHI," ujarnya.
Baca:
OJK Diminta Ikut Mengawasi Penyelenggaraan Umrah
Harry mengatakan, Basmalah Travel masih sering didatangi jemaah yang komplain karena ibadahnya tertunda. Pengelola berusaha memberangkatkan mereka sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
Ia mengungkapkan, penyebab tertundanya keberangkatan jemaah karena masalah visa dan tiket. "Jadi visa dan tiketnya yang dulu itu hangus, akhirnya harus beli baru, tapi detailnya saya kurang tahu," kata Harry.
Sebelumnya, YLKI merilis tiga biro travel haji dan umrah yang diduga menelantarkan jemaahnya, yakni Kafilah Rindu Kabah (PT Assyifa Mandiri Wisata), Hannien Tour (PT Usmaniah Hannien Tour), dan Basmalah Tour (PT Wisata Basmalah Tour and Travel-Bintaro).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)