Kantor PT Wisata Basmalah Tour and Travel. Foto: MTVN/Lis Pratiwi.
Kantor PT Wisata Basmalah Tour and Travel. Foto: MTVN/Lis Pratiwi.

Kantor Basmalah Travel Sepi

Lis Pratiwi • 06 September 2017 13:04
medcom.id, Jakarta: Kantor PT Wisata Basmalah Tour and Travel di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kosong. Perusahaan itu adalah salah satu biro perjalanan umrah dan haji yang dilaporkan ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
 
Pantauan Metrotvnews.com, kantor yang terletak di Ruko Grand Bintaro Permai B-2, Jalan Bintaro Permai Raya No. 1, Pesanggrahan, itu telah berubah nama menjadi Perjalanan Umrah Haji Indonesia (PUHI). Kantor itu sejatinya buka tetapi tidak ada seorang pun di dalamnya. 
 
Ruko ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama digunakan sebagai kantor. Di sana terlihat dua buah komputer, printer, dan kursi kerja yang ditinggalkan pegawainya. Kertas dinding biru dongker dengan motif bunga perak, serta kursi putih untuk menunggu masih rapi dan terawat. Hal ini menandakan kantor ini masih aktif digunakan.

Lantai dua bangunan juga digunakan sebagai kantor. Sementara itu, lantai tiga menjadi tempat tinggal pribadi pemilik, Umi Anita, bersama suami dan ketiga anaknya. Di lantai tersebut, tampak suara anak kecil dan seorang perempuan. Namun, tidak ada respons apapun saat dipanggil. 
 
Kantor Basmalah Travel Sepi
Peralatan kantor di PT Wisata Basmalah Tour and Travel masih rapi. Foto: MTVN/Lis Pratiwi.
 
"Umi (panggilan pemilik travel) pergi dari jam lima pagi sama semua karyawannya, katanya ke Lengkong, Serpong," ujar penjaga warung di depan Basmalah Tour and Travel, Rabu 6 September 2017.
 
Sekitar pukul 10.09 WIB, seorang ibu dan anak perempuan datang ke kantor. Tak berselang lama, tiga orang lainnya datang. Mereka menanyakan keberadaan Umi Anita. Tak selang lama, seorang asisten rumah tangga turun dari lantai atas.
 
"Uminya pergi," kata asisten perempuan paruh baya tersebut.
 
Mendapati keinginannya tidak terpenuhi, tiga tamu yang datang terakhir tadi langsung masuk dan mencari sendiri ke lantai lain. Mereka juga menelepon Umi Anita dan pegawai-pegawainya yang pergi.
 
"Minggu lalu saya ke sini katanya juga enggak ada. Tapi ternyata ada di atas. Jadi sekarang langsung cari, cuma ada suaminya. Katanya Umi memang lagi pergi," tutur saah satu pengunjung tersebut.
 
Ia mengaku, biro tour and travel milik Umi Anita melanggar perjanjian kerja sama dengan perusahanannya. Kedatangannya pun bertujuan memperjelas masalah ini. 
 
"Aneh banget ya masa pergi tapi semua karyawannya dibawa sampai kosong begini," tambah perempuan berhijab tersebut.
 
Sementara itu, asisten rumah tangga Umi Anita tampak biasa menanggapi pengunjung yang memaksa masuk ke kediaman majikannya tersebut. Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak paham dengan masalahnya.
 
"Biarkan saja, saya mau buang sampah dulu," beber sang ART melihat orang lain merazia tempat kerjanya.
 
Dua orang perempuan yang pertama kali hadir justru tampak lebih tenang. Mereka mengaku datang ke kantor travel tersebut untuk membicarakan masalah keluarga, tidak berkaitan bisnis perjalanan umrah yang dikelola Umi Anita. Namun, ia tahu akan masalah tersebut.
 
"Kalau mau ketemu Umi untuk nanya masalah umrah itu susah, pasti akan lama. Mending pulang aja," ucap dia kepada Metrotvnews.com.
 
Usai terus dihubungi oleh rekan bisnisnya yang berusaha meminta pertanggung jawaban, Umi Anita akhirnya kembali ke kantor. Bersama tiga karyawannya, ia tiba kembali di kantornya pukul 11.20 WIB.
 
"Tadi habis silaturahmi, ya cari-cari dana," kata Ria, salah satu pegawai yang ikut pergi bersama Umi Anita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan