Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Jumlah Anak Kecanduan Rokok Terus Meningkat, Koalisi Kaum Muda Bersuara

Wandi Yusuf • 18 Mei 2022 21:55
Fasilitator Fakota, Jordan Vegard, mengaku resah dengan masifnya penjualan rokok. Apalagi industri rokok mulai memperkenalkan produk barunya, yaitu rokok elektronik. 
 
"Kami di Ambon resah melihat teman-teman yang merokok biasa dan juga nge-vape (rokok elektronik. Karena dorang so anggap biasa (merokok) itu. Mungkin juga karena mereka yang mau merokok itu mudah sekali beli rokok. Jadi akhirnya banyak yang merokok," kata Jordan.
 

Rokok masuk kategori sampah B3

Aktivis lingkungan dari River Warrior, Aeshnina Azzahra Aqilani, menyatakan rokok pun berbahaya bagi lingkungan. Puntung rokok merupakan sampah residu (B3) yang mencemari udara dan merusak kualitas air hingga dapat membunuh makhluk hidup di dalamnya. 
 
"Dan sampah ini (puntung rokok) sangat banyak di sekitar kita,” kata dia.

Aktivis lingkungan dan staf edukasi dari GIDKP, Rd Sarah Rauzana Putri, mengatakan penting adanya komitmen pemerintah melalui kebijakan terkait sampah produk rokok yang ditimbulkan. Menurutnya, keberadaan rokok elektronik bukan solusi. Namun, justru menambah masalah baru dari segi lingkungan. 
 
"Sisa konsumsi atau sampah rokok elektronik harus dikelola secara spesifik sebagai sampah elektronik. Industri rokok pun harus bertanggung jawab untuk mengelola sampah produk mereka. Dan sampai sekarang belum ada bentuk tanggung jawab yang konkret dari industri rokok,” kata dia.
 

Memasifkan kampanye

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei, IYCTC didukung oleh Lentera Anak dan Campaign Tobacco Free Kids akan menyelenggarakan kegiatan Indonesian Youth Summit on Tobacco Control. Kegiatan bertema “Speaking Truth to Power” ini akan diselenggarakan pada 21 dan 22 Mei 2022.
 
"Ini adalah wadah berkumpulnya anak muda dari seluruh Indonesia untuk menyuarakan kebenaran terkait isu pengendalian tembakau," kata Rama.
 
Saat ini, IYCTC mengumpulkan 500 anak muda dari seluruh Indonesia sebagai perwakilan organisasi, komunitas, maupun individu. Mereka akan mendesak industri rokok untuk peduli terhadap masalah kesehatan dan lingkungan yang mereka timbulkan. 
 
"Pemerintah pun harus melindungi kami melalui peraturan yang kuat,” ucap Rama.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan