Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Penularan Cacar Monyet

Antara • 28 Juli 2022 07:19
Jakarta: Pemerintah meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan cacar monyet. Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan surat edaran dan menetapkan dua laboratorium untuk terus memantau perkembangan kasus ini.
 
Cacar monyet merupakan infeksi zoonosis disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet dari genus orthopoxviridae. Kasus cacar monyet dilaporkan pertama kali ditemukan di Inggris pada 6 Mei 2022. 
 
Kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan cacar monyet sudah ada di 75 negara dengan lebih dari 17 ribu kasus. Pada 23 Juli, WHO menetapkan kasus cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan status tersebut mengharuskan negara merespons dengan cepat cacar monyet untuk pencegahan, pengendalian, dan pengobatannya.  
 
"Sejak awal kami sudah mengumpulkan informasi, mengikuti perkembangan dunia, meningkatkan kewaspadaan publik melalui surat edaran, webinar dan beberapa pertemuan dengan tenaga kesehatan, serta dinas kesehatan," kata Syahril, dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis, 28 Juli 2022.
 
Syahril mengatakan, untuk deteksi, Kementerian Kesehatan sudah melalukan penyelidikan epidemiologi dan menyiapkan kapasitas laboratorium. Ada dua laboratorium yang sudah siap, yakni di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Sri Oemyati - BKPK, Kemenkes, dan di Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor. 
 
"Kami juga akan menambah sembilan atau 10 pusat laboratorium yang akan ditempatkan di daerah-daerah strategis," ujar Syahril.
 
Sedangkan untuk perawatan dan vaksin, Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan pemenuhan logistik antivirus dan vaksin. "Kami berkomunikasi dengan dunia internaisonal yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan," kata dia.
 
Baca: WHO: Lebih dari 18 Ribu Kasus Cacar Monyet Dilaporkan Secara Global
 
Kemenkes juga sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke seluruh maskapai, pengelola transportasi darat dan laut, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan kewaspdaan. "Bahwa kasus ini bisa saja masuk Indonesia dan kita harus siap," kata dia.
 
Syahril mengajak masyarakat mencegah cacar monyet dengan hidup sehat, bersih, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jika mengalami demam dan ruam, Syahril mengimbau agar memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan.
 
Di Palembang, Sumatra Selatan, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin menyatakan akan segera mengirimkan cairan pendeteksi atau reagen cacar monyet ke seluruh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Indonesia. Budi mengatakan pengiriman reagen tersebut dilakukan setelah ia memastikan secara langsung kesiapan sarana dan prasarana di BBLK Palembang.
 
"Kami cek kesiapan di sini (BBLK Palembang), ternyata sudah siap. Alatnya pun sudah lengkap. Jadi, tinggal kirim barangnya saja (reagen)," kata Budi saat meninjau pelaksanaan pelayanan kesehatan di BBLK Palembang, seperti dilansir Antara.
 
Menurutnya, pengiriman reagen dilakukan agar pelaksanaan pemeriksaan sampel pasien terindikasi cacar monyet di laboratorium kesehatan di tingkat daerah bisa berlangsung cepat dan optimal. Sejauh ini pemeriksaan itu masih terpusat di Jakarta.
 
Baca: Catat! Ini Gejala Cacar Monyet
 
Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan sebanyak 1.500 reagen untuk daerah. Pengirimannya dilakukan secara bertahap mencakup ke seluruh laboratorium kesehatan di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan