Perayaan Natal di BKKBN. Foto: Dok BKKBN
Perayaan Natal di BKKBN. Foto: Dok BKKBN

Rayakan Natal, BKKBN Usung Toleransi

Medcom • 13 Januari 2024 22:17
Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengusung toleransi saat merayakan Natal bersama para pegawai dan mitra kerja. Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo mengatakan keberagaman adalah hukum alam yang tidak terhindarkan. 
 
"Bahwa perbedaan agama, perbedaan pandangan itu akan semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini. Tetapi, hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan terbaik yang diajarkan Tuhan kepada kita semuanya," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu, 13 Januari 2024.
 
Perayaan Natal BKKBN dilakukan pada Jumat, 12 Januari 2024 di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta. Dalam sambutannya, Hasto mengucapkan selamat Natal bagi umat Nasrani. 

"Semoga kehangatan Natal memenuhi hati kita dengan penuh suka cita, damai, dan sejahtera," kata Hasto.
 
Dia mengajak para peserta senantiasa menjaga toleransi dalam keberagaman. Penting juga memacu semangat untuk memupuk persatuan dalam kemajemukan, sikap moderat dalam beragama, serta meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai bagian dari keimanan.
 
"Di tahun politik ini sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pemilu, memilih presiden, wakil presiden, serta anggota legislatif. Kita harus terus jaga toleransi, persatuan, dan perdamaian. Perbedaan pilihan politik itu wajar dalam demokrasi," tutur Hasto.
 
Dia juga mendorong masyarakat untuk menggugah kesadaran dalam membangkitkan jiwa kemanusiaan serta menggerakkan naluri persaudaraan untuk bertindak dan membantu sesama.
 
"Semoga terang cahaya, damai, dan kasih Natal menuntun Bapak dan Ibu kepada kemuliaan dan mengantarkan pada masa yang gemilang. Semoga momentum meraih Indonesia maju, adil, makmur, dan sejahtera bisa konsisten kita perjuangkan dan memperoleh bimbingan dan kemudahan dari Tuhan yang Mahakuasa," kata dia.
 
Ketua Bina Rohani Kristen BKKBN yang juga menjabat Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) BKKBN, Victor H Siburian, mengajak umat Kristiani dan sesama untuk menerapkan damai dan kasih dalam menjalankan program yang ditetapkan pemerintah. 
 
"Kasih akan menutupi banyak sekali dosa, iman mengalahkan kasih. Mari jadikan kasih sebagai fondasi dari setiap aktifitas dan tugas kita dalam mensukseskan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting demi Indonesia yang lebih maju," kata Victor.
 
Baca: Masyarakat Indonesia Diyakini Sangat Toleran
 
Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan, mengatakan perayaan Natal bertujuan untuk menggugah mental dan spiritual untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik. "Juga untuk menumbuhkan semangat berbagi dan saling melayani, membangun kerukunan, dan solidaritas saling tolong menolong sesama," kata dia.
 
Mengangkat tema "Menciptakan Damai di Tengah Keluarga untuk Mewujudkan Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Lebih Unggul", perayaan Natal tahun ini tidak hanya diperuntukan bagi pegawai Nasrani di lingkup BKKBN, melainkan juga mengundang para mitra kerja.
 
"Kita mengundang teman-teman dari Tim Pendamping Keluarga (TPK). Merekalah pahlawan-pahlawan di lapangan dalam mewujudkan keluarga berkualitas bebas stunting. Kita beri apresiasi kepada TPK. Kita juga mengundang Bapak/Ibu purna bhakti BKKBN yang merupakan implementor dan konseptor program kita," ucap Edi.
 
Baca: Pengertian Toleransi Menurut Para Ahli, Tujuan dan Unsur-unsurnya
 
Salah satu mitra kerja yang turut hadir dalam acara ini adalah Ketua Organisasi Wanita Indonesia, Keren Maria Hasto Kristiyanto. Ditemui selepas acara, Maria berpesan kepada keluarga Indonesia untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
 
"Sebagai orang tua, anak, anggota keluarga dalam kehidupan yang saat ini tidak mudah, kita harus semangat berjuang mewujudkan kasih dan damai dalam keseharian," kata dia.
 
Maria berharap spirit kasih Tuhan dapat meresap dalam kehidupan berkeluarga, sehingga tercipta kedamaian antar anggota keluarga. Menurutnya, kesehatan Jiwa perlu diperhatikan, termasuk menjaga kesehatan mental dan jiwa antar anggota keluarga. 
 
"Selain sehat jiwa, (keluarga harus) juga memperhatikan kualitas kesehatan fisik sejak dari 1.000 hari pertama kehidupan, sebagai orang tua wajib memberikan nutrisi dan optimalkan tumbuh kembang sejak dini," kata Maria.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan