"Blueprint (cetak biru) umat beragama di Indonesia adalah toleran," kata Komaruddin dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu, 1 November 2023.
Komaruddin tidak menutup mata ihwal munculnya beberapa pihak yang radikal. Dalam konteks global, orang-orang yang radikal merupakan bentuk perlawanan dari penindasan yang tidak bisa dituntaskan melalui diplomasi politik dan ekonomi.
"Misalnya di Afghanistan, mereka di mata Amerika Serikat dianggap radikal padahal mempertahankan kampung halamannya. Dulu kita dianggap radikal oleh Belanda karena mempertahankan wilayah," ujar dia.
Baca juga: MUI Mewanti-wanti Waspadai Propaganda Jihad Berkedok Bela Palestina |
Komaruddin menyebut bukti toleransi masyarakat Indonesia bahkan terbentuk saat Indonesia tengah merebut kemerdekaan. Umat muslim yang menjadi mayoritas lantaran moderat.
"Buktinya walau mayoritas, setuju mengambil bentuk republik dan demokrasi. Islam bukan sebagai dasar negara," papar dia.
Menurut Komaruddin, ada dua asam deoksiribonukleat (DNA) yang paling menonjol dari masyarakat Indonesia. Yakni, pluralitas dan religiositas.
"Beragam, karena konsep negara kita yang paling cocok, sah, dan valid adalah demokrasi. Demokrasi Indonesia juga menghargai keragaman dari sisi agama," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id