Jakarta: Pemerintah resmi menetapkan penggunaan alat pendeteksi covid-19 Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 sebagai syarat perjalanan kereta api. Penggunaan GeNose mulai berlaku 5 Februari 2021.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan terkait layanan pemeriksaan GeNose Test di stasiun rencananya akan tersedia secara bertahap mulai 5 Februari 2021. Saat ini masih dalam tahap persiapan bersama pihak Universitas Gadjah Mada dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Pada tahap awal ini tes GeNose tersedia di dua stasiun yaitu Stasiun Gambir dan Stasiun Yogyakarta. Namun, Joni belum menjelaskan mekanisme calon penumpang melakukan tes menggunakan GeNose di stasiun.
Sebelumnya, dalam layanan tes antigen di stasiun calon penumpang harus memiliki tiket kereta api jarak jauh atau kode booking yang sudah lunas. Untuk saat ini KAI telah menyediakan layanan Rapid Test Antigen di 46 Stasiun seharga Rp105 ribu.
“Adapun surat keterangan hasil negatif covid-19 dari pemeriksaan GeNose Test atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR tersebut, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Persyaratan tidak diwajibkan bagi pelanggan yang berusia di bawah 12 tahun,” ujar Joni.
Sementara untuk biaya yang mesti dirogoh oleh calon penumpang, KAI belum merilis harga resmi. Namun, sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tarif tes GeNose ini sebesar Rp20 ribu.
"Dengan GeNose, calon penumpang bus dan kereta api akan terbantu, mengingat tarif sekali tes hanya sekitar Rp20 ribu. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp15 ribu, sehingga lebih terjangkau," tutur Budi Karya Sumadi dalam akun Instagram @budikaryas, Minggu, 24 Januari 2021.
Jakarta: Pemerintah resmi menetapkan penggunaan alat pendeteksi covid-19
Gajah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 sebagai syarat perjalanan kereta api. Penggunaan GeNose mulai berlaku 5 Februari 2021.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan terkait layanan pemeriksaan
GeNose Test di stasiun rencananya akan tersedia secara bertahap mulai 5 Februari 2021. Saat ini masih dalam tahap persiapan bersama pihak Universitas Gadjah Mada dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Pada tahap awal ini tes GeNose tersedia di dua stasiun yaitu
Stasiun Gambir dan Stasiun Yogyakarta. Namun, Joni belum menjelaskan mekanisme calon penumpang melakukan tes menggunakan GeNose di stasiun.
Sebelumnya, dalam layanan tes antigen di stasiun calon penumpang harus memiliki tiket kereta api jarak jauh atau kode booking yang sudah lunas. Untuk saat ini
KAI telah menyediakan layanan Rapid Test Antigen di 46 Stasiun seharga Rp105 ribu.
“Adapun surat keterangan hasil negatif covid-19 dari pemeriksaan
GeNose Test atau
Rapid Test Antigen atau RT-PCR tersebut, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Persyaratan tidak diwajibkan bagi pelanggan yang berusia di bawah 12 tahun,” ujar Joni.
Sementara untuk biaya yang mesti dirogoh oleh calon penumpang, KAI belum merilis harga resmi. Namun, sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tarif tes GeNose ini sebesar Rp20 ribu.
"Dengan GeNose, calon penumpang bus dan kereta api akan terbantu, mengingat tarif sekali tes hanya sekitar Rp20 ribu. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp15 ribu, sehingga lebih terjangkau," tutur Budi Karya Sumadi dalam akun Instagram @budikaryas, Minggu, 24 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)