medcom.id, Jakarta: Pembangunan Simpang Susun Semanggi dinilai kurang efektif terutama bagi pengemudi dari arah Jalan M.H. Thamrin dan Sudirman. Pengemudi dari dua arah itu tak bisa masuk ke simpang susun. Sebab, jalur baru hanya dapat dilalui pengendara dari arah Cawang menuju Sudirman dan Slipi menuju Blok M.
"Padahal di Sudirman-Thamrin ini kan kawasan perkantoran, kepadatannya lebih tinggi. Jadi kalau saya melihat Simpang Susun ini kurang efektif jalurnya," kata Adrian, salah satu pengemudi, kepada Metrotvnews.com di Jakarta, Jumat 18 Agustus 2017.
Simpang Susun Semanggi menghubungkan empat jalur dari arah Sudirman, Cawang, Blok M, dan Slipi. Bagi pengendara dari arah Jalan Thamrin menuju Senayan, Blok M, dan Kebayoran tinggal lurus menyusuri Jalan Sudirman di bawah Jembatan Semanggi. Namun, jalan ini dilarang bagi pengendara motor. Begitu pun sebaliknya.
Sementara pengendara dari arah Grogol atau Slipi bisa naik ke jalan baru Simpang Susun Semanggi yang berada tepat di depan Wisma GKBI, kemudian mengikuti jalan menuju Blok M atau Kebayoran Lama.
(Baca juga: Simpang Susun Semanggi Dinilai Efektif Urai Macet)
Begitu pula pengendara dari arah Cawang bisa naik ke Simpang Susun Semanggi yang berada tepat di persimpangan Polda Metro Jaya, kemudian turun di Jalan Jenderal Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia (HI) atau Jalan MH Thamrin.
Kendati tak terlalu berimbas bagi pengendara dari arah Sudirman, Adrian mengakui jalur Simpang Susun Semanggi memiliki nilai estetika yang bagus. Ia berharap jalur tersebut bisa mengurai kemacetan titik lain sekitar Semanggi karena membuat jalan lebih panjang.
"Dari atas bentuknya jadi seperti kupu-kupu dan lingkaran, padahal cuma tambah dua jalur. Tapi masing-masing jalurnya itu kan setengah lingkaran, jadi lebih panjang," tambah dia.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengaku pembangunan Simpang Susun Semanggi memang bertujuan mengurai kemacetan dari arah Cawang dan Slipi dengan menciptakan arus susun. Sementara, penataan lalu lintas di kawasan Sudirman bukan menjadi fokus utama.
"Kerawanan arus lalu lintas dari Slipi yang akan ke Blok M melalui akses baru, bisa terjadi crossing arus lalu lintas yang lurus ke Cawang atau yang akan berbelok ke kiri arah (bundaran) HI," jelas Budiyanto kepada Metrotvnews.com.
Begitu pula dengan arus dari Cawang yang akan mengarah ke Bundaran HI dapat melalui akses baru di Simpang Susun Semanggi. Sehingga kendaraan yang akan lurus ke Slipi maupun belok kiri ke Blok M dapat berjalan bersamaan. Akses ini diprediksi mengurai kemacetan hingga 30 persen.
(Baca juga: Pemberlakuan Ganjil Genap Dukung Optimalisasi Simpang Susun Semanggi)
medcom.id, Jakarta: Pembangunan Simpang Susun Semanggi dinilai kurang efektif terutama bagi pengemudi dari arah Jalan M.H. Thamrin dan Sudirman. Pengemudi dari dua arah itu tak bisa masuk ke simpang susun. Sebab, jalur baru hanya dapat dilalui pengendara dari arah Cawang menuju Sudirman dan Slipi menuju Blok M.
"Padahal di Sudirman-Thamrin ini kan kawasan perkantoran, kepadatannya lebih tinggi. Jadi kalau saya melihat Simpang Susun ini kurang efektif jalurnya," kata Adrian, salah satu pengemudi, kepada
Metrotvnews.com di Jakarta, Jumat 18 Agustus 2017.
Simpang Susun Semanggi menghubungkan empat jalur dari arah Sudirman, Cawang, Blok M, dan Slipi. Bagi pengendara dari arah Jalan Thamrin menuju Senayan, Blok M, dan Kebayoran tinggal lurus menyusuri Jalan Sudirman di bawah Jembatan Semanggi. Namun, jalan ini dilarang bagi pengendara motor. Begitu pun sebaliknya.
Sementara pengendara dari arah Grogol atau Slipi bisa naik ke jalan baru Simpang Susun Semanggi yang berada tepat di depan Wisma GKBI, kemudian mengikuti jalan menuju Blok M atau Kebayoran Lama.
(Baca juga:
Simpang Susun Semanggi Dinilai Efektif Urai Macet)
Begitu pula pengendara dari arah Cawang bisa naik ke Simpang Susun Semanggi yang berada tepat di persimpangan Polda Metro Jaya, kemudian turun di Jalan Jenderal Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia (HI) atau Jalan MH Thamrin.
Kendati tak terlalu berimbas bagi pengendara dari arah Sudirman, Adrian mengakui jalur Simpang Susun Semanggi memiliki nilai estetika yang bagus. Ia berharap jalur tersebut bisa mengurai kemacetan titik lain sekitar Semanggi karena membuat jalan lebih panjang.
"Dari atas bentuknya jadi seperti kupu-kupu dan lingkaran, padahal cuma tambah dua jalur. Tapi masing-masing jalurnya itu kan setengah lingkaran, jadi lebih panjang," tambah dia.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengaku pembangunan Simpang Susun Semanggi memang bertujuan mengurai kemacetan dari arah Cawang dan Slipi dengan menciptakan arus susun. Sementara, penataan lalu lintas di kawasan Sudirman bukan menjadi fokus utama.
"Kerawanan arus lalu lintas dari Slipi yang akan ke Blok M melalui akses baru, bisa terjadi crossing arus lalu lintas yang lurus ke Cawang atau yang akan berbelok ke kiri arah (bundaran) HI," jelas Budiyanto kepada
Metrotvnews.com.
Begitu pula dengan arus dari Cawang yang akan mengarah ke Bundaran HI dapat melalui akses baru di Simpang Susun Semanggi. Sehingga kendaraan yang akan lurus ke Slipi maupun belok kiri ke Blok M dapat berjalan bersamaan. Akses ini diprediksi mengurai kemacetan hingga 30 persen.
(Baca juga:
Pemberlakuan Ganjil Genap Dukung Optimalisasi Simpang Susun Semanggi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)