Suasana Jalan Jenderal Gatot Subroto - MTVN/Deny Irwanto
Suasana Jalan Jenderal Gatot Subroto - MTVN/Deny Irwanto

Simpang Susun Semanggi Dinilai Efektif Urai Macet

Deny Irwanto • 18 Agustus 2017 11:06
medcom.id, Jakarta: Simpang Susun Semanggi resmi beroperasi semalam. Pemerintah optimistis, pembangunan dapat mengurai kemacetan.
 
Metrotvnews.com, melihat antusias masyarakat menggunakan simpang baru itu. Dari pantauan, ruas Jalan Jenderal Gatot Subroto yang mengarah dari Slipi menuju Blok M lancar. Sekitar pukul 09.30 WIB, tidak ada kendaraan yang tersendat. 
 
Tito, salah seorang pengemudi ojek online menyebut, ruas Jalan Jenderal Gatot Subroto kerap padat pada pukul 07.30 WIB hingga 10.30 WIB. Setelah Simpang Susun Semanggi dibuka tidak terlihat kepadatan. 

"Ya bisa lihat saja itu, lancar-lancar saja kan. Kalau begini kan jadi enak. Secara enggak langsung pembangunannya enggak sia-sia, efektif," kata Tito di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2017.
 
Simpang Susun Semanggi Dinilai Efektif Urai Macet
Suasana Jalan Jenderal Gatot Subroto - MTVN/Deny Irwanto

Tito berharap, pemerintah tidak berhenti pada Simpang Susun Semanggi untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Pemerintah harus membuat terobosan demi terciptanya kenyamanan berkendara di Ibu Kota.
 
"Selain Simpang Susun ini, ganjil genap juga bagus menurut saya. Supaya kan kendaraan nggak menumpuk pada satu jalan saja," tambah Tito.
 
Dari pantauan, meski telah dipasangi rambu-rambu lalu lintas dan penunjuk jalan, Simpang Susun Semanggi tetap dijaga oleh sekitar tiga anggota kepolisian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. 
 
Rambu yang sudah terpasang di antaranya adalah larangan untuk sepeda motor, sepeda, pejalan kaki, maupun kendaraan roda tiga untuk melintasi ruas jalan tersebut.
 
Tidak hanya itu, kendaraan berat juga tidak diperbolehkan untuk melintasi ruas jalan yang infrastruktur jembatannya ditaksir mencapai Rp360 miliar tersebut.
 
Anggaran proyek pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
 
Jalan layang ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Semanggi. Bahkan, pemerintah pusat mengklaim keberadaan jalan layang ini akan mampu mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
 
Jalan layang yang dibuat era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu telah diuji coba pada 28 Juli 2017 dan diresmikan Presiden Joko Widodo, 17 Agustus kemarin.
 
Simpang Susun Semanggi Dinilai Efektif Urai Macet
Suasana Jalan Jenderal Gatot Subroto - MTVN/Deny Irwanto

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan