Monumen Pancasila Sakti. Foto: Medcom.id/Faisal Abdalla.
Monumen Pancasila Sakti. Foto: Medcom.id/Faisal Abdalla.

Mengenang Peristiwa G30S/PKI, Seperti Apa Latar Belakangnya?

Cindy • 21 September 2021 17:42
Jakarta: Peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) atau dikenal G30S/PKI adalah sejarah kelam Indonesia yang terjadi 56 tahun silam. Meski sudah setengah abad berlalu, peristiwa kelam ini masih melekat kuat dalam ingatan rakyat Indonesia. 
 
Kala itu, tujuh perwira tinggi militer Indonesia dibunuh secara brutal dan jasadnya dimasukkan ke dalam sumur tua. Putri Jenderal Abdul Haris Nasution, Ade Irma Suryani, yang berusia 5 tahun turut menjadi korban keganasan PKI. 
 
Peristiwa itu terjadi dalam satu malam, yakni pada 30 September hingga 1 Oktober. Dikutip dari buku Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia (1968), PKI berencana merebut kekuasaan dan menginginkan Indonesia menjadi negara komunis. 

Di sisi lain, peristiwa G30S/PKI masih menjadi perdebatan. Hal ini akibat munculnya berbagai versi sejarah yang berbeda dengan narasi yang banyak diajarkan.  Berikut latar belakang peristiwa G30S PKI dikutip dari berbagai sumber:

Latar belakang peristiwa G30S PKI

Pemberontakan PKI bukan pertama kali terjadi pada 30 September 1965. Pemberontakan terjadi sebelumnya di Madiun, jawa Timur,  pada 1948. 
 
Pemberontakan tersebut dipelopori oleh Amir Syarifuddin dan Muso. Mereka ingin mendirikan negara komunis dengan melenyapkan Negara Republik Indonesia. 
 
Bahkan, ajaran Presiden Soekarno tentang Nasional, Agama, dan Komunis (Nasakom) sangat menguntungkan PKI. Sebab, PKI menjadi bagian resmi dalam susunan politik Indonesia. 
 
Hal itu malah membukakan jalan bagi PKI untuk melancarkan rencananya mendirikan negara komunis. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada masa itu memungkinkan PKI yang dipimpin DN Aidit dapat memperluas pengaruhnya dalam bidang politik Indonesia. 
 
Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang tidak menentu membuat PKI mendapat simpati dari masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah yang mengalami tekanan berat. Berbagai gerakan yang disebut aksi sepihak mulai dilancarkan PKI dan pendukungnya di Jawa, Bali, dan Sumatra Utara. 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan