Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Ini Efek Samping dari 5 Vaksin Booster, dari Coronavac hingga AstraZeneca

Sri Yanti Nainggolan • 10 Januari 2022 17:08

3. Vaksin AstraZeneca 

Berikutnya, yakni AstraZeneca yang bersifat homolog. Efek samping AstraZeneca aman dan bisa ditoleransi dengan tingkat ringan sebesar 55 persen dan sedang sebanyak 37 persen.
 
"Imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi dari 1.792 menjadi 3.700," tutur Penny.
 
Baca: Antibodi Bisa Turun Hingga 30% Usai Divaksinasi Lengkap

4. Vaksin Moderna

Vaksin keempat ialah Moderna yang bersifat homolog dan heterolog dengan setengah dosis. Artinya, Moderna juga bisa disuntikkan kepada orang yang menerima merek vaksin berbeda saat dosis kedua.

"Sebagai heterolog, vaksin primernya adalah AstraZeneca, Pfizer, dan Johson&Johnson," terang Penny.
 
Penny menambahkan, respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah menerima vaksin booster. Subjeknya ialah orang di atas usia 18 tahun.

5. Vaksin Zifivax 

Merek kelima ialah Zifivax yang bersifat heterolog dengan vaksin primernya Sinovac atau Sinopharm. Vaksin ini diberi minimal enam bulan usai menerima vakin dosis kedua.
 
"Peningkatan titer antibodi menunjukkan peningkatan lebih dari 30 kali," ucap Penny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan