Ilustrasi Universitas Trisakti/Istimewa
Ilustrasi Universitas Trisakti/Istimewa

Menapak Tilas Kronologi Tragedi Trisakti 12 Mei 1998

Rendy Renuki H • 12 Mei 2022 14:26

13.30-14.00 WIB - Massa duduk. Lalu dilakukan aksi mimbar bebas spontan di jalan. Aksi damai mahasiswa berlangsung di depan bekas kantor Wali Kota Jakbar. Situasi tenang tanpa ketegangan antara aparat dan mahasiswa.
 
Sementara itu, mahasiswi membagikan bunga mawar kepada barisan aparat. Di saat yang bersamaan, datang tambahan aparat dari Kodam Jaya dan satuan kepolisian lainnya.
 
14.00-16.45 WIB - Negosiasi terus dilanjutkan dengan komandan (Dandim dan Kapolres) dengan pula dicari terobosan untuk menghubungi MPR/DPR. Sementara mimbar terus berjalan dengan diselingi pula teriakan yel-yel maupun nyanyian-nyanyian.

Walaupun hujan turun massa tetap tak bergeming. Yang terjadi akhirnya hanya saling diam dan saling tunggu. Sedikit demi sedikit massa mulai berkurang dan menuju ke kampus. Polisi memasang garis police line yang berjarak sekitar 15 meter dari mahasiswa.
 
16.45-16.55 WIB - Wakil mahasiswa mengumumkan hasil negoisasi di mana hasil kesepakatan adalah baik aparat dan mahasiswa sama-sama mundur. Awalnya massa menolak tetapi setelah dibujuk oleh Bapak Dekan FE dan Dekan FH Usakti, Adi Andojo SH, serta ketua SMUT massa mau bergerak mundur.
 
16.55-17.00 WIB - Diadakan pembicaraan dengan aparat yang mengusulkan mahasiswa agar kembali ke dalam kampus. Mahasiswa bergerak masuk kampus dengan tenang. Mahasiswa menuntut agar pasukan yang berdiri berjajar mundur terlebih dahulu. Kapolres dan Dandim Jakbar memenuhi keinginan mahasiswa.
 
Kapolres menyatakan rasa terima kasih karena mahasiswa sudah tertib. Mahasiswa kemudian membubarkan diri secara perlahan-lahan dan tertib ke kampus saat hujan deras. Namun tiba-tiba seorang oknum yang bernama Mashud yang mengaku sebagai alumni (sebenarnya tidak tamat) berteriak dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor ke arah massa.
 
Hal ini memancing massa untuk bergerak karena oknum tersebut dikira salah seorang anggota aparat yang menyamar.
 
17.00-17.05 WIB - Oknum tersebut dikejar massa dan lari menuju barisan aparat sehingga massa mengejar ke barisan aparat tersebut. Hal ini menimbulkan ketegangan antara aparat dan massa mahasiswa.
 
Pada saat petugas satgas, ketua SMUT serta Kepala kamtibpus Trisakti menahan massa dan meminta massa untuk mundur dan massa dapat dikendalikan untuk tenang. Kemudian Kepala Kamtibpus mengadakan negoisasi kembali dengan Dandim serta Kapolres agar masing-masing baik massa mahasiswa maupun aparat untuk sama-sama mundur.
 
Pendudukan mahasiswa di DPR pada 1998.
Pendudukan mahasiswa di DPR pada 1998. Istimewa
 
17.05-18.30 WIB - Saat massa bergerak mundur kembali ke dalam kampus, di antara barisan aparat ada yang meledek dan mentertawakan serta mengucapkan kata-kata kotor pada mahasiswa sehingga sebagian massa mahasiswa kembali berbalik arah.
 
Tiga orang mahasiswa sempat terpancing dan ingin menyerang aparat keamanan tetapi dapat diredam satgas mahasiswa Usakti. Barisan aparat langsung menyerang massa mahasiswa dengan tembakan dan pelemparan gas air mata sehingga mahasiswa panik dan berlarian ke kampus. Aparat terus melakukan penembakan membabi buta, pelemparan gas air mata, pemukulan dengan pentungan dan popor, dan aksi kekerasan lain serta pelecehan seksual terhadap para mahasiswi.
 
Kemudian, datang pasukan bermotor memakai perlengkapan rompi bertuliskan URC mengejar mahasiswa sampai ke pintu gerbang kampus, sebagian naik ke jembatan layang Grogol. Aksi penyerbuan aparat terus dilakukan dengan melepaskan tembakan terarah ke depan gerbang Trisakti. Sementara itu, aparat yang berada di atas jembatan layang mengarahkan tembakannya ke arah mahasiswa yang berlarian di dalam kampus.
 
Sebagian aparat yang ada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu gerbang dan membuat formasi siap menembak dua baris (jongkok dan berdiri) lalu menembak ke arah mahasiswa yang ada di dalam kampus. Tembakan terarah itu mengakibatkan jatuhnya korban luka maupun meninggal dunia.
 
Sebanyak tiga mahasiswa meninggal seketika di dalam kampus dan satu orang lainnya di rumah sakit dalam kondisi kritis. Sementara itu, korban luka-luka dan jatuh akibat tembakan ada lima belas orang. Korban luka tersebut memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Aparat juga terus menembaki dari luar dan melakukan pelemparan gas air mata ke dalam kampus.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan