Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: MI/Ilham Pratama.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: MI/Ilham Pratama.

KKB Papua Teridentifikasi

Sunnaholomi Halakrispen • 12 Desember 2018 22:34
Jakarta: Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan teror di Papua telah diidentifikasi Polri. Nama-nama pihak pimpinan atau para pentolan penyerangan pun telah dikantongi.
 
"Ada beberapa yang sangat aktif sebagai komandan lapangan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Desember 2018.
 
Ia memaparkan, personel gabungan mengidentifikasi sekitar 12 pimpinan kelompok. Di antaranya, Egianus Kogoya (EK) terkait penyerangan di wilayah Nduga.

Selain itu, pimpinan tertinggi dalam kelompok tersebut, yakni PU yang diyakini sebagai pihak yang memberikan restu untuk dilaksanakannya sejumlah penyerangan di Papua. Terkait kasus tersebut, Dedi menekankan bahwa tim gabungan terus mengusutnya.
 
"Saat ini pasukan gabungan TNI Polri dan dengan penuh semangat tanpa pantang menyerah terus melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB tersebut," paparnya.
 
Diketahui, 12 pimpinan KKB tersebut melakukan aksinya di beberapa titik, yaitu Mampeduma, Kenuam, Nduga, dan Alguru. Sementara itu, Dedi menyatakan kini keamanan wilayah setempat terkendalikan dengan pengawasan yang ketat.
 
Baca: Kelanjutan Trans-Papua Tunggu Rekomendasi Panglima TNI
 
Tidak hanya itu, senjata yang digunakan KKB untuk teror di Papua telah teridentifikasi. Total dari 25 pucuk senjata milik KKB, teridentifikasi sebanyak 17 senjata laras panjang dan delapan pucuk lainnya merupakan senjata laras pendek.
 
"Senjata sudah diidentifikasi, didapat dari jalur penyelundupan gelap oleh kelompok tersebut," ujar Dedi.
 
Ia memaparkan, ada senjata yang dibeli di wilayah Papua Nugini melalui jalur darat. Kemudian, ada juga yang dibeli di wilayah Filipina Selatan dengan masuk melalui jalur laut.
 
"Yang dilakukan kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah Papua Nugini maupun di wilayah Filipina," pungkasnya.
 
Dedi memaparkan, mayoritas dari senjata tersebut merupakan rakitan. Sedangkan, sebagian senjata yang dibuat oleh pabrikan merupakan hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri.
 
Baca: Polisi dan TNI Bertekad Buru KKB Nduga
 
Sementara itu, Dedi menyatakan kini keamanan wilayah setempat terkendalikan dengan pengawasan yang ketat. Tima gabungan TNI dan Polri terus mengupayakan penyelesaian kasus tersebut.
 
Sebelumnya, diketahui KKB yang dipimpin EK menewaskan 19 pekerja konstruksi dan seorang personel TNI di Nduga, Papua, Minggu, 2 Desember 2018.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan