Ilustrasi penyebaran virus korona (covid-19) di Indonesia. Medcom.id/M Rizal
Ilustrasi penyebaran virus korona (covid-19) di Indonesia. Medcom.id/M Rizal

Kaleidoskop 2020

2020 dan Perang Indonesia Melawan Covid-19

Surya Perkasa • 01 Januari 2021 07:30

Kebijakan gas dan rem dalam PSBB dilakukan karena kesehatan dan ekonomi menjadi taruhan. Sektor usaha yang diizinkan beroperasi diperluas. Hampir seluruh industri dibuka bertahap dengan protokol kesehatan ketat.
 
Kebijakan-kebijakan baru dikeluarkan karena akhirnya pemerintah sadar, Indonesia harus hidup berdampingan dengan pandemi hingga menemukan 'senjata' yang ampuh melawan virus.
 

Vaksin covid-19 hadir

Perang dunia melawan covid-19 menemukan secercah harapan saat vaksin bermunculan. Industri vaksin dari berbagai negara berlomba-lombang mengembangkan vaksin covid-19.
 
Berbagai lembaga dan industri vaksin Indonesia diberi mandat untuk mengembangkan Vaksin Merah Putih. Di saat yang bersamaan, Indonesia memesan ratusan juta vaksin covid-19 agar imunitas komunal (herd immunity) segera tercipta.

"Vaksinasi untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal, sehingga penyebaran covid-19 bisa kita hentikan," kata Jokowi secara virtual di akun YouTube Sekretariat Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 31 Desember 2020.
 
Indonesia telah meneken kontrak pengadaan 329 juta vaksin. Pengadaan vaksin ini melalui lima jalur pemesanan. Empat di antaranya bersifat bilateral dan satu bersifat multilateral.
 
Pemerintah berpotensi memesan tambahan 334 juta dosis vaksin jika uji klinis sukses. "Pada kontrak yang bersifat fix, maka vaksin akan pasti dibeli oleh pemerintah," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Kamis, 31 Desember 2020.
 
Rinciannya, 125 juta dosis dari Sinovac, 50 juta dari Novavax, dan 54 juta dosis dari Covax. Pemerintah juga dipastikan membeli 50 juta dosis vaksin masing-masing dari Astrazeneca dan Pfizer. Kontrak dengan Astrazeneca dan Pfizer dalam tahap finalisasi. Vaksinasi pun dinyatakan dimulai pada pertengahan Januari 2021.
 

Perang belum usai

Namun, perang melawan covid-19 jauh dari kata usai. Apalagi, temuan kasus covid-19 harian di penghujung 2021 berkisar di angkat 8.000. Bahkan, sejumlah pakar memperkirakan angka ini terus bertambah.
 
Belum lagi ancaman mutasi dan varian baru virus yang ditemukan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian Inggris yang telah masuk Singapura dan Australia lebih cepat menyebar. Varian baru ini juga dapat menyebar ke anak-anak.
 
"Nomor satu, strain ini ada kemudian memang lebih cepat menular. Nomor dua, strain ini ada tapi tidak terbukti dia lebih parah, jadi walaupun tertular tapi tidak terbukti dia lebih parah ya," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Desember 2020.
 
Presiden Jokowi, Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan dokter mengingatkan warga tak abai protokol kesehatan. Pembuatan vaksin, vaksinasi, dan pembentukan herd immunity butuh waktu. Taat protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) masih cara terampuh mencegah penyebaran covid-19.
 
Ingat, mencegah lebih baik dari mengobati. Apalagi covid-19 yang belum ada obatnya.
 
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan