Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Soleman B Ponto. Foto: MI/Rommy Pujianto
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Soleman B Ponto. Foto: MI/Rommy Pujianto

Soleman Ponto: Penusukan Wiranto Aksi Spontan

Muhammad Syahrul Ramadhan • 11 Oktober 2019 06:50
Jakarta: Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Soleman B Ponto menyebut, penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dilakukan secara spontan. Aksi tersebut, dilakukan secara 'lonewolf'.
 
"Ketika mendapatkan kesempatan itu dimanfaatkan. Inilah tipikal yang disebut 'lonewolf'. Teroris-teroris yang bekerja sendiri. Ketika mendapatkan kesempatan dia laksanakan itu," kata Soleman di Program Primetime News, Metro TV, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.
 
Soleman menjelaskan, Wiranto juga sudah ditargetkan oleh para pelaku. Pelaku, menurut dia, menganggap Wiranto sebagai musuh bersama kelompok teroris.

Sementara itu, pola penggunaan senjata tajam untuk menyerang merupakan pola yang berbahaya. Karena sudah menargetkan satu orang, berbeda dengan menggunakan bom, yang orang di seketar lokasi turut menjadi korban.
 
"Kapan kesempatan itu datang ditunggu dengan sabar. Nah, ini datang. Mereka bisa memilih sekarang, ini berbahaya karena sudah memilih," ungkapnya.
 
Ia pun menolak kejadian penusukan ini karena Badan Intelejen Nasional (BIN) kecolongan. Sebab, menrutunya intelejen dibawah Budi Gunawan terus memantau pergerakan-pergerakan mereka.
 
"Bukan, intelijen tidak kecolongan. Bapak kepala BIN mengatakan intelijen sudah mendeteksi ada pergerakan dari Bekasi ke Pandeglang, sudah terdeteksi, seharusnya setelah ada ini yang melihat, para pengawal ring 1 harus berhati-hati," ungkapnya.
 
Soleman mengatakan informasi ini seharusnya sudah disampaiakan saat rapat koordinasi Kompimda ketika ada kunjungan dari Wiranto.
 
"Pengawal paling ujung tombak ini yang harus hati-hati, yang terjadi sekarang dalam 1 meter masuk ada 2 orang tidak dikenal, seharusnya paling tidak 3 meter radius semua orang dikenal oleh pengawal," ujarnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan