medcom.id, Bekasi: Ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1B dan 1C dari Cipinang Melayu-Pangkalan Jati-Jakasampurna resmi beroperasi. Beberapa kendaraan roda empat tampak menjajal tol ini.
Dampaknya, ruas jalan arteri Kalimalang yang biasanya dipadati kendaraan, hari ini tampak lengang. Jalan arteri lebih banyak didominasi kendaraan roda dua.
Selain itu, ruas jalan arteri kini semakin lebar dan hampir keseluruhan sudah teraspal. Ditambah mulai berlakunya sistem lajur baru lalu lintas di arteri Kalimalang. Seperti, di jalan tepat di depan Rumah Sakit Harum, kendaraan dari arah Bekasi dialihkan ke lajur sisi selatan Kalimalang.
Baca: 29 Ribu Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Becakayu per Hari
Sementara, kendaraan dari arah Jakarta, Pangkalan Jati, berlaku sistem satu arah sampai ruas lajur sisi utara Kalimalang di depan Rumah Sakit Harum. Dengan sistem ini, tidak ada penumpukan kendaraan seperti yang biasanya terjadi di ruas arteri Kalimalang.
Beroperasinya tol Becakayu ini disambut positif pengguna jalan. Anto, 35, salah satu pengguna sepeda motor berharap jalan arteri Kalimalang tak macet lagi setiap jam berangkat dan pulang kerja.
"Begini kan enak jalanan lowong. Mobil lewat tol semua. Jalan Kalimalang khusus buat motor," ujarnya kepada Metrotvnews.com di Jalan Arteri Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat 3 November 2017.
Jalan tol Becakayu dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, tetapi terhenti pada 1998. Kemudian, Jokowi melanjutkan kembali proyek yang sempat mangkrak itu, pada awal 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jalan Tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun.
Baca: Tol Becakayu Diprediksi Mengurangi 10-20% Kemacetan
Berdasarkan rencana kerja yang sudah dibuat, pembangunan Tol Becakayu trase pertama sepanjang 11 km terbagi menjadi tiga seksi, di antaranya seksi 1A ruas Casablanca-Cipinang Melayu, seksi 1B ruas Cipinang Melayu-Pangkalan Jati, dan seksi 1C ruas Pangkalan Jati-Jaka Sampurna. Dari ketiga seksi tersebut, baru dua seksi yang rampung lebih awal.
Data Kementerian PU-Pera mencatat progres pembangunan seksi 1B dan 1C saat ini sudah mencapai 95%. Sementara untuk seksi 1A, diperkirakan baru rampung pada Maret 2018.
Untuk trase kedua, rencananya menghubungkan Jaka Sampurna-Durenjaya sepanjang 10,04 km.
Dengan demikian, panjang tol layang yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Jakarta itu mencapai 21,04 km. Nilai investasi dari pembangunan tol itu mencapai Rp7,2 triliun dengan tiap-tiap tahap menelan investasi sebesar Rp3,6 triliun.
medcom.id, Bekasi: Ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1B dan 1C dari Cipinang Melayu-Pangkalan Jati-Jakasampurna resmi beroperasi. Beberapa kendaraan roda empat tampak menjajal tol ini.
Dampaknya, ruas jalan arteri Kalimalang yang biasanya dipadati kendaraan, hari ini tampak lengang. Jalan arteri lebih banyak didominasi kendaraan roda dua.
Selain itu, ruas jalan arteri kini semakin lebar dan hampir keseluruhan sudah teraspal. Ditambah mulai berlakunya sistem lajur baru lalu lintas di arteri Kalimalang. Seperti, di jalan tepat di depan Rumah Sakit Harum, kendaraan dari arah Bekasi dialihkan ke lajur sisi selatan Kalimalang.
Baca:
29 Ribu Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Becakayu per Hari
Sementara, kendaraan dari arah Jakarta, Pangkalan Jati, berlaku sistem satu arah sampai ruas lajur sisi utara Kalimalang di depan Rumah Sakit Harum. Dengan sistem ini, tidak ada penumpukan kendaraan seperti yang biasanya terjadi di ruas arteri Kalimalang.
Beroperasinya tol Becakayu ini disambut positif pengguna jalan. Anto, 35, salah satu pengguna sepeda motor berharap jalan arteri Kalimalang tak macet lagi setiap jam berangkat dan pulang kerja.
"Begini kan enak jalanan lowong. Mobil lewat tol semua. Jalan Kalimalang khusus buat motor," ujarnya kepada
Metrotvnews.com di Jalan Arteri Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat 3 November 2017.
Jalan tol Becakayu dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, tetapi terhenti pada 1998. Kemudian, Jokowi melanjutkan kembali proyek yang sempat mangkrak itu, pada awal 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jalan Tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun.
Baca:
Tol Becakayu Diprediksi Mengurangi 10-20% Kemacetan
Berdasarkan rencana kerja yang sudah dibuat, pembangunan Tol Becakayu trase pertama sepanjang 11 km terbagi menjadi tiga seksi, di antaranya seksi 1A ruas Casablanca-Cipinang Melayu, seksi 1B ruas Cipinang Melayu-Pangkalan Jati, dan seksi 1C ruas Pangkalan Jati-Jaka Sampurna. Dari ketiga seksi tersebut, baru dua seksi yang rampung lebih awal.
Data Kementerian PU-Pera mencatat progres pembangunan seksi 1B dan 1C saat ini sudah mencapai 95%. Sementara untuk seksi 1A, diperkirakan baru rampung pada Maret 2018.
Untuk trase kedua, rencananya menghubungkan Jaka Sampurna-Durenjaya sepanjang 10,04 km.
Dengan demikian, panjang tol layang yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Jakarta itu mencapai 21,04 km. Nilai investasi dari pembangunan tol itu mencapai Rp7,2 triliun dengan tiap-tiap tahap menelan investasi sebesar Rp3,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)